Mohon tunggu...
Sinta Puji Rahayu
Sinta Puji Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hai👋

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Sistem Pertanian

24 Maret 2023   20:46 Diperbarui: 24 Maret 2023   20:54 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Membajak Sawah Dengan Tenaga Hewan Kerbau (Sumber: https://www.mikirbae.com/)

Pertanian masih memiliki peran penting di negara Indonesia dalam bidang ekonomi, walaupun hasilnya tidak sebesar minyak dan gas. Pada sektor pertanian menghasilkan peyediaan pangan yang menjadi sumber utama dalam kehidupan manusia dan juga dapat menjadi tempat pekerjaan bagi penduduknya. Pertanian sudah ada sejak zaman nenek moyang yang dimana pertanian ini muncul ketika sekelompok manusia membutuhkan sumber pangan untuk keberlangsungan hidup.

Artikel ini berfokus pada penjelasan tentang dinamika sistem pertanian, sistem pertanian tradisonal dan contoh dari sistem pertanian tradisonal serta nilai-nilai sosial dan budaya yang terkandung pada sistem pertanian tradisonal dan juga penjelasan sistem pertanian modern dan contoh dari sistem pertanian modern serta nilai-nilai sosial dan budaya yang terkandung pada sistem pertanian modern.

Sistem pertanian mengalami perubahan seiring perkembangan zaman atau globalisasi yang semakin meningkat pesat akan teknologi. Era globalisasi yang sedang dialami adalah revolusi industri 4.0. Revolusi industri mengalami perkembangan serta perubahan yang nyata yaitu:

  • Perubahan besar cara manusia memproduksi barang/jasa yang dimulai pada abad ke-18 ketika masyarakat pertanian menjadi lebih maju dan urban.
  • Revolusi industri 1.0 dimulai pada tahun 1776 penemuan mesin uap oleh James Watt mulai mengubah sejarah.
  • Revolusi industri 2.0 dimulai dengan menciptakan “Lini Produksi/Assembly Line” yang menggunakan ban berjalan atau Conveyor Belt tahun 1913.
  • Revolusi industri 3.0 adalah penemuan mesin yang bergerak, berfikir secara otomatis. Contohnya adalah computer, robot, dll.
  • Revolusi industri 4.0 yang dimana kehidupan manusia dipengaruhi oleh internet, teknologi, komunikasi dan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi (Cyber Physical System) yang merupakan integrasi antara physical system, komputasi dan network/komunikasi.

Dinamika sistem pertanian yaitu sistem pertanian secara tradisional dan sistem pertanian modern. Sistem pertanian tradisonal merupakan sistem dengan perawatan atau membudidayakan nya yang masih menggunakan adat istiadat atau tradisi dari leluhur nya. Contoh dari sistem pertanian tradisional seperti yang terdapat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Menanam Padi Menggunakan Tenaga Manusia (Sumber: https://bawuran-bantul.desa.id/)
Gambar 2. Menanam Padi Menggunakan Tenaga Manusia (Sumber: https://bawuran-bantul.desa.id/)
Gambar 3. Memanen Padi Dengan Bantuan Alat Tradisional (Sumber:  https://pejengkolan.kec-padureso.kebumenkab.go.id/)
Gambar 3. Memanen Padi Dengan Bantuan Alat Tradisional (Sumber:  https://pejengkolan.kec-padureso.kebumenkab.go.id/)

Dalam sistem pertanian tradisonal terdapat nilai-nilai sosial budaya yang terkandung di dalamnya. Yaitu nilai-nilai sosial gotong-royong antara si pemilik lahan dengan penduduk yang bekerja sebagai buruh tani dan karena ini lah membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar, nilai-nilai sosial saling peduli satu sama lain dalam hal ini pemilik lahan membagi hasil panen nya kepada tetangga-tetangga nya yang membutuhkan. Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sistem pertanian tradisional adalah menggunakan sistem pertanian yang merupakan tradisi dari leluhur-leluhur sebelumnya, budaya tradisional seperti menggunakan hewan kerbau dalam membajak lahan, menggunakan tenaga manusia dalam menanam padi sehingga menciptakan suasana yang harmonis karena pada saat itulah penduduk berkumpul lalu berinteraksi, memanen padi dengan bantuan alat tradisonal yang dimana alat ini juga masih dikendalikan oleh tenaga manusia,

Sistem pertanian modern merupakan sistem yang menggunakan teknologi ciptaan manusia yang canggih, yang lebih maju baik dari segi mesin penanaman hingga panen dan juga mengatasi penyakit hama yang ada pada tanaman. Contoh dari sistem pertanian tradisional seperti yang terdapat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Membajak Sawah Dengan Teknologi Traktor (Sumber: http://seputarsemarang.com/)
Gambar 1. Membajak Sawah Dengan Teknologi Traktor (Sumber: http://seputarsemarang.com/)
Gambar 2. Menanam Padi Menggunakan Mesin Teknolgi Canggih (Sumber: https://www.dompubicara.com/)
Gambar 2. Menanam Padi Menggunakan Mesin Teknolgi Canggih (Sumber: https://www.dompubicara.com/)
Gambar 3. Memanen Padi Dengan Mesin Teknologi Canggih (Sumber: https://rembangkab.go.id/)
Gambar 3. Memanen Padi Dengan Mesin Teknologi Canggih (Sumber: https://rembangkab.go.id/)

Dalam sistem pertanian modern di era revolusi industri 4.0 dengan penggunaan teknologi yang semakin canggih membuat dampak baik dan buruk bagi sistem pertanian. Nilai-nilai sosial dan budaya yang terkandung dalam sistem pertanian tradisional sudah jarang ditemukan dalam sistem pertanian modern, nilai sosial dan budaya gotong royong antar petani maupun antar penduduk yang bekerja pada pemilik lahan sudah mulai tidak terlihat. Karena, para petani memilih menggunakan sistem modern yang memiliki manfaat dan juga meringankan beban tenaga para petani,

Dinamika sistem pertanian yaitu sistem pertanian tradisonal dan sistem pertanian modern. Sistem pertanian tradisonal merupakan sistem pertanian yang masih menggunakan alat-alat tradisonal dan tenaga manusia sedangkan sistem pertanian modern merupakan sistem pertanian yang sudah lebih maju menggunakan teknologi canggih buatan manusia. 

Dalam sistem pertanian modern tidak hanya teknologi canggih saja yang diciptakan tetapi juga menciptakan bagaimana cara nya untuk menyembuhkan hama penyakit pada tanaman pertanian. Nilai-nilai sosial budaya banyak terkandung pada sistem pertanian tradisional karena masih menggunakan tenaga manusia maka menimbulkan sikap gotong royong antar sesakma tetapi walaupun pada sistem pertanian modern hanya sedikit terdapat nilai sosial budaya yang terkandung pada sistem pertanian modern ini juga sangat membantu para petani dalam mengurangi beban tenaga yang dikeluarkan dan juga mengetahui bagaimana cara mengatasi penyakit hama yang di derita oleh tanaman pertanian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun