Proses Penentuan  Ekuilibrium output:
- Pertemuan Permintaan dan Penawaran Agregat:
Permintaan agregat dan penawaran agregat bertemu pada titik di mana keduanya seimbang, sehingga menciptakan kondisi keseimbangan output.
- Penyesuaian Harga dan Upah:
Jika terdapat ketidakseimbangan awal, mekanisme pasar akan bergerak menuju harga dan upah yang mencapai keseimbangan, memastikan bahwa permintaan dan penawaran agregat kembali seimbang.
- Pertukaran di Pasar Keuangan dan Tenaga Kerja:
Perubahan permintaan dan penawaran agregat dapat merangsang perubahan di pasar keuangan dan tenaga kerja, yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat produksi dan output.
Ada beberapa faktor kunci yang dapat mempengaruhi output keseimbangan dalam suatu perekonomian. Beberapa di antaranya melibatkan pengaturan keuangan, kebijakan pemerintah, dan persepsi konsumen. Berikut penjelasan ketiga faktor utama tersebut:
 1. Suku Bunga:
- Dampak terhadap Investasi: Suku bunga mempengaruhi keputusan investasi bisnis. Suku bunga yang tinggi cenderung menurunkan investasi karena biaya pinjaman lebih mahal. Sebaliknya, suku bunga rendah dapat merangsang investasi dan mendorong peningkatan output keseimbangan.
- Dampak terhadap Belanja Konsumen: Suku bunga juga dapat mempengaruhi belanja konsumen. Suku bunga rendah dapat merangsang pinjaman konsumen, meningkatkan pengeluaran, dan dengan demikian, meningkatkan permintaan agregat.
 2. Kebijakan Fiskal:
- Pengeluaran Pemerintah: Kebijakan fiskal pemerintah, seperti peningkatan belanja atau pengurangan pajak, dapat secara langsung mempengaruhi permintaan agregat. Peningkatan belanja pemerintah dapat meningkatkan output keseimbangan, sedangkan pengurangan pajak dapat meningkatkan pendapatan dan belanja konsumen.
Dampak terhadap Defisit atau Surplus Anggaran: Kebijakan fiskal juga dapat mempengaruhi defisit atau surplus anggaran. Defisit anggaran dapat meningkatkan permintaan agregat, sedangkan surplus dapat menimbulkan dampak sebaliknya.
 3. Ekspektasi Konsumen:
- Pentingnya Sentimen dan Keyakinan: Ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian di masa depan dapat mempengaruhi tingkat konsumsi saat ini. Jika konsumen merasa optimis terhadap masa depan, mereka cenderung akan membelanjakan lebih banyak.
keterkaitan dengan Output Ekuilibrium: