Mohon tunggu...
SINTA NURHAYA BALQIS
SINTA NURHAYA BALQIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Menulis suatu opini dapat memperluas pengetahuan saya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Loneliness Epidemic Terhadap Mahasiswa yang Merantau

30 Mei 2024   17:51 Diperbarui: 30 Mei 2024   18:07 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kesepian telah menjadi salah satu isu utama yang dihadapi oleh mahasiswa yang merantau. Jauh dari keluarga dan teman-teman dekat, mereka sering kali merasa terisolasi dan kesepian di lingkungan baru. Kondisi ini, yang sering kali tidak terlihat dari luar, dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik.

Penyebab Kesepian pada Mahasiswa yang Merantau
1.Jarak dari Keluarga dan Teman: Mahasiswa yang merantau meninggalkan lingkungan yang sudah nyaman dan akrab untuk memasuki dunia yang baru. Kehilangan interaksi sehari-hari dengan keluarga dan teman dekat bisa memicu rasa kesepian.
2. Budaya dan Lingkungan Baru:Adaptasi terhadap budaya dan lingkungan yang berbeda membutuhkan waktu dan usaha. Kesulitan dalam beradaptasi dapat memperparah perasaan kesepian.
3. Tekanan Akademis:Beban akademis yang berat juga dapat memperparah kondisi mental mahasiswa. Tekanan untuk berprestasi bisa membuat mereka merasa terisolasi dan tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi.
4. Kurangnya Dukungan Sosial:Tidak semua mahasiswa merantau berhasil menemukan dukungan sosial yang cukup di tempat baru. Ketiadaan teman baru atau komunitas yang mendukung dapat memperparah rasa kesepian.

Dampak Kesepian
Kesepian dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik mahasiswa. Rasa kesepian yang berkepanjangan dapat menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan. Selain itu, kesepian juga dapat mempengaruhi kualitas tidur dan daya tahan tubuh, membuat mahasiswa rentan terhadap berbagai penyakit.

Cara Mengatasi Kesepian
1. Membangun Jaringan Sosial:Bergabung dengan organisasi kemahasiswaan, klub, atau komunitas di kampus dapat membantu mahasiswa membangun jaringan sosial yang baru. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk berteman, tetapi juga membantu mahasiswa merasa lebih terlibat dan berdaya di lingkungan baru.
2. Memanfaatkan Teknologi:Meskipun jauh dari keluarga dan teman, teknologi dapat membantu mengurangi rasa kesepian. Menggunakan video call, pesan instan, dan media sosial untuk tetap terhubung dengan orang-orang terkasih bisa sangat membantu.
3. Menjaga Kesehatan Mental: Mengatur waktu untuk beristirahat, melakukan aktivitas fisik, dan mencari hobi baru dapat membantu menjaga kesehatan mental. Jika diperlukan, mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikolog kampus juga sangat dianjurkan.
4. Berbicara dengan Sesama Mahasiswa:Seringkali, mahasiswa lain yang merantau juga mengalami perasaan yang sama. Berbicara dan berbagi pengalaman dengan mereka dapat mengurangi rasa kesepian dan memberikan dukungan emosional yang saling menguatkan.

Kesimpulan
Kesepian adalah tantangan yang nyata bagi mahasiswa yang merantau, tetapi bukanlah hal yang tidak bisa diatasi. Dengan membangun jaringan sosial, memanfaatkan teknologi, menjaga kesehatan mental, dan berbicara dengan sesama mahasiswa, mereka dapat mengatasi rasa kesepian dan menikmati pengalaman akademis serta kehidupan baru di tempat perantauan. Dukungan dari keluarga, teman, dan institusi pendidikan juga sangat penting untuk membantu mereka merasa lebih terhubung dan didukung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun