Tidak seperti remaja pada umumnya, para pemuda pemudi Desa Petungsewu membangun tali silaturahmi melalui kegiatan Diba'an rutin guna meningkatkan rasa persaudaraan sesama remaja Desa yang tergabung dalam organisasi IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) baik jenjang sekolah dasar, menengah pertama hingga menengah atas maupun kejuruan. Kegiatan rutin ini dilakukan setiap 2 minggu sekali dan masih berlangsung hingga saat ini.
Menurut jurnal Indonesian Journal of Islamic Education Studies, diba'an sendiri merupakan salah satu tradisi diba’iyah diakui sebagai salah satu bentuk yang berakar dari kultural dimana didalamnya dilakukan pembacaan shalawat Nabi Muhammad Saw dari kitab Maulid al-Diba’i secara berjamaah disertai irama lagu.Â
Kegiatan positif seperti halnya rutinan diba yang sudah menjadi tradisi remaja Desa Petungsewu dan mendapat dukungan dari orang tua remaja Desa Petungsewu karena kegiatan seperti itulah bisa meminimalisir adanya kenakalan remaja yang akan berdampak adanya pernikahan dini, karena di Desa Petungsewu sendiri tingkat pernikahan dini yang dilakukan oleh masyarakat khususnya para remaja Petungsewu cukup tinggi.Â
Dalam kesempatan kali ini kelompok PMM 55 Universitas Muhammadiyah Malang berkesempatan ikut serta bergabung dalam kegiatan rutin tersebut, selain memberikan pengenalan dan sharing session mengenai permasalahan remaja yang ada di Desa Petungsewu juga bisa menjadi ajang silaturahmi untuk memupuk tali persaudaraan dan kegiatan rutin yang dilakukan bisa berdampak positif untuk kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H