Mohon tunggu...
Sutrisno Kuncoro
Sutrisno Kuncoro Mohon Tunggu... -

Jika ada yang membutuhkan barang-barang rekomendasi teknologi yang paling baru dan terkini. Semua ada disini.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Layanan BlackBerry Dihentikan?

21 Desember 2011   06:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah pertanyaan yang menarik untuk saya, mengapa? Karena di Indonesia, sudah banyak orang yang menggunakan BlackBerry sebagai ponselnya. Hampir semuanya tertarik untuk memiliki BlackBerry karena layanan BlackBerry, salah satu keunggulannya adalah fitur BlackBerry Messengger (BBM), yaitu fitur chat sesama pengguna BlackBerry.

Karena banyaknya para pengguna BlackBerry tersebutlah, maka Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menghimbau kepada perusahaan pembuat BlackBerry, yaitu Research in Motion (RIM) untuk membangun server lokalnya di Indonesia. Himbauan tersebut sudah diminta sejak tahun 2009 lalu, namun sampai sekarang belum dibangun server tersebut.

Salah seorang anggota BRTI bernama Heru Sutadi memberikan pernyataan, “”Kalau mereka tidak mau membangun server di sini, mendingan jangan usaha di sini. Layanan BIS akan dihentikan sehingga ponsel BlackBerry akan seperti ponsel biasa,”. Tambahnya lagi “BlackBerry lebih disukai di Indonesia, tetapi malah dibangun server di Singapura dan membangun pabrik di Malaysia. Kita seperti diinjak-injak RIM,”

BRTI memiliki alasan mengapa RIM diminta untuk membangun server lokal di Indonesia, yaitu agar pengiriman layanan BIS termasuk Blackberry Messenger (BBM) lebih cepat, pertukaran informasi lebih aman, dan biaya layanan BIS akan makin murah.

Selain itu, pengguna BlackBerry di Indonesia telah mencapai 5 juta orang. Perkiraan keuntungan RIM akan BlackBerry di sini sangatlah besar, seandainya harga perangkat BlackBerry per unit sekitar Rp 3 juta maka RIM akan mengantongi dana Rp 15 triliun. Belum lagi paket layanan BlackBerry Internet Service dengan rata-rata seharga Rp 100.000 per bulan, sehingga total transaksi layanan BlackBerry Internet Service yang masuk ke RIM mencapai Rp 300 miliar per bulan.

Jadi, karena BlackBerry lebih disukai di Indonesia namun kurang diperhatikan, maka pihak BRTI akan memutuskan layanan BlackBerry Internet Service agar BlackBerry menjadi ponsel biasa aja seperti yang lainnya.

Akankah hal ini terjadi? Bagaimana dengan nasib para pengguna BlackBerry?

Mari kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya…

BLOGDETIK : http://sintamelani.blogdetik.com/2011/12/14/apakah-layanan-blackberry-akan-dihentikan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun