Mohon tunggu...
Sinta mayang alif fiana
Sinta mayang alif fiana Mohon Tunggu... Lainnya - IG @sintaamayang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jangan lupa baca artikelku ya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenalkan Bahasa Kedua pada Anak

10 Mei 2021   01:48 Diperbarui: 10 Mei 2021   02:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penelitian Berbagai bermacam riset , sedari dini mengarahkan anak bahasa kedua,itu akan lebih  baik. sedari dini anak diperkenalkan dengan bahasa baru maksudnya terus menjadi banyak waktu yang ada untuk anak untuk belajar bahasa, dibanding dengan anak yang baru belajar bahasa di umurnya yang berulang. 

Lagipula, masa anak ialah masa di mana anak memiliki banyak waktu untuk belajar serta anak pula lebih gampang dan mudah untuk menerima pendidikan pada masa ini.

Masa di mana anak belum sekolah, paling utama di umurnya yang ke- 3 tahun, ialah masa di mana dasar- dasar buat berpikir, bahasa, berperilaku, berlagak, bakat, serta ciri yang lain lagi tumbuh dengan pesat, semacam kata Ronald Kotulak, penulis novel" Inside the Brain", yang dikutip dari Early Childhood News. Sehingga, umur anak yang ketiga tahun ialah dini yang baik buat anak belajar bahasa. Pada umur 3 tahun, anak telah mulai fasih memakai bahasa bunda, serta pada umur ini pula anak telah mulai siap buat belajar bahasa baru, sehingga anak tidak kesusahan buat membedakan mana bahasa ibunya serta mana bahasa keduanya. Sebesar 50% keahlian belajar anak tumbuh dikala umur 1 tahun serta 30% yang lain tumbuh pada umur 8 tahun.

Maksudnya, umur anak hingga 8 tahun ialah periode kritis anak buat banyak belajar serta tumbuh. Tidak hanya itu, para pakar pula sudah mempelajari gimana fisiologi otak terhadap kemampuannya dalam belajar bahasa. Nyatanya, otak anak hingga umur 8 tahun memiliki watak plastisitas ataupun fleksibel, yang membolehkan anak buat belajar bahasa dengan gampang. Pada masa kritis inilah otak sanggup meresap bermacam data serta pengetahuan dengan gampang. Terus menjadi dini anak diperkenalkan dengan bahasa baru, terus menjadi gampang pula anak buat bisa menerimanya. Terus menjadi dini anak belajar bahasa, terus menjadi baik pula dia bisa meniru suara baru serta pengucapannya. Pada masa anak, otak masih terbuka lebar buat bisa menerima suara serta bahasa baru. Tidak hanya itu, belajar bahasa kedua pula membagikan khasiat buat anak. Riset oleh Harvard University menampilkan kalau belajar bahasa bonus bisa tingkatkan keahlian berpikir kritis, kreativitas, serta fleksibilitas benak pada anak. Dengan belajar bahasa yang diulang- ulang, pula sanggup tingkatkan kekuatan otak serta ingatan anak.

BAGAIMANA CARA MENGAJARKAN BAHASA KEDUA PADA ANAK?

Ada 6 perihal utama yang bisa memicu pertumbuhan otak pada periode kritis anak, ialah lewat penglihatan, suara, rasa, sentuhan, penciuman, serta pergerakan. Oleh sebab itu, Kamu bisa mengarahkan anak bahasa kedua dengan metode memicu 6 perihal ini. Berikut ini ialah cara- cara yang bisa Kamu jalani dalam mengarahkan anak bahasa kedua. 

- Memakai foto, anda bisa menampilkan foto, semacam foto hewan, buah, sayur- mayur, serta perihal yang lain, sembari mengucapkan apa yang terdapat dalam foto tersebut dengan memakai bahasa kedua. 

- Belajar memakai musik serta irama. Musik ialah salah satu metode buat memicu segala guna otak. Lirik yang dikombinasikan dengan musik membuat anak lebih gampang buat belajar sebab anak lebih gampang buat mengingatnya.

- Belajar dengan memakai gerakan badan. Ajak anak buat memakai badan serta pikirannya secara bertepatan. Ini bisa menolong anak buat mengingat. Belajar dengan memegang. anda bisa mengarahkan anak berhitung memakai bahasa kedua dengan menyanyikan suatu lagu, menggerakkan, serta memegang jari anda. 

- Belajar dengan merasakan. anda bisa menawarkan anak bermacam berbagai santapan serta mengajaknya buat mengatakan nama santapan tersebut dengan bahasa kedua. 

Belajar dengan mencium. anda bisa mengajak anak bermain dengan metode menduga santapan ataupun barang berbau yang terdapat dalam tempat tertutup, setelah itu memohon anak buat mengucapkan tebakannya memakai bahasa kedua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun