Mohon tunggu...
Sinta Lutfiana
Sinta Lutfiana Mohon Tunggu... Freelancer - MAHASISWI IAIN JEMBER PAI A7 2019

Do the best and be better.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Covid-19 bagi Santri dan Juga Pesantren

29 April 2020   22:50 Diperbarui: 29 April 2020   23:06 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai sobat masih #dirumahaja kan ?
Semoga tetap sehat serta aktivitas di rumah nya lancar ya.  

Bagi kalangan mahasiswa,pelajar pasti tengah menjalan kan Sistem belajar online. Lantas pernah nggak kita menengok pembelajaran Agama ,baik di lingkungan pesantren ataupun Taman Pendidikan Al-qur'an (TPA)  yang juga terkena imbas dari social distancing yang pastinya melumpuhkan aktivitas pembelajaran Agama.

Hampir seluruh pesantren di indonesia Memulangkan para santri ke daerah asalnya, guna memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Ketika pandemi berakhir para santri akan kembali ke pesantrenya masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran atau Ngaji.  Sangat di sayangkan apabila hal ini di kesampingkan.  

Karena secara otomatis santri tidak menerima materi. Memang saat ini pusat perhatian kita pada kegiatan sekolah.  Namun apakah Ngaji serta pembelajaran bagi santri tidak penting? Dua hal ini sangat penting mengingat bagi orang muslim pembelajaran di pesantren juga membentuk nilai moral, akhlakul karimah, serta menanamkan nilai-nilai Agama. Bagi Ustadz dan Ustadzah mungkin akan sulit apabila memberikan materi secara Daring. 

Karena penyampaikan pembelajaran di pesantren tak sama dengan pembelajaran biasa.  Butuh pemantauan secara langsung belajar santri agar materi yang di sampaikan faham. Pemerintah juga perlu memperhatikan dampak terhentinya kegiatan belajar mengajar di pesantren  Baik santri maupun  Pengajar .  

Karena kegiatan pesantren sama hal nya dengan kegiatan sekolah.  Yang membedakan sekolah adalah pembelajaran resmi . Banyak Pondok pesantren  di indonesia memutar otak misalnya dengan melakukan Streaming Mengaji kitab Di media Sosial. Baik Youtube ,Instagram, Facebook dll.  Guna kegiatan keagamaan terus tersampaikan. 

Namun tak banyak dari santri memiliki ekonomi yang cukup.   Karena   mereka tidak memiliki  sarana pendukung yang memadai seperti Hanphone Android dan juga Kuota. Jadi pengurus Pondok pesantren Tak bisa berbuat banyak mengingat santri berjumlah ratusan bahkan ribuan dan tak mungkin memberikan fasilitas yang memadai.  Lalu dalam hal ini Peran orang tua juga sangat penting dalam mengawasi perkembangan santri di rumah agar tidak mendapatkan pengaruh negatif dan pengaruh lain.  Karena santri adalah aset bangsa tak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi secara Spiritual, kepribadian dan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun