Kaum milenial, sudah tak asing bukan di telinga kita. Yah benar genarasi modern serta mengikuti zaman bisa disebut generasi milenial.  Benar indonesia memang mempunyai generasi di usia produktif kurang lebih 66,07% atau  185,34 juta jiwa data tersebut dari sensus penduduk antar sensus (Supas 2005). Cukup banyak bukan.Â
Bedasarkan data tersebut indonesia akan mengalami bonus Demografi. Dimana jumlah penduduk produktif lebih banyak dari pada penduduk tidak produktif. Melimpahnya jumlah produktif ini hendaknya dapat dimanfaat kan dengan meningkatnya kualitas pendidikan untuk menghadapi Era 4.0
Pemerintah memang sedang gencar-gencarnya meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.  Terbukti Bapak Nadim Makarim Menteri Pendidikan indonesia salah  Satu Kaum milenial.  Sama hal nya dengan kualitas guru yang harus mengikuti zaman pula.  Memang generasi dulu tak sama dengan sekarang.  Di Era sekarang guru dituntut lebih kreatif dalam melakukan pendekatan kepada murid.
Kerena hal tersebut seorang guru harus memiliki wawasan baru untuk menciptakan peserta didik yang siap menghadapi dunia kerja masa depan. Selain itu karakter generasi milenial memiliki banyak macam diantaranya:
Suka hal-hal yang menjadi trend, tidak suka terikat dengan jadwal tambahan, Â suka memegang kendali, jenuh apabila metode belajar hanya di kelas dan yang pasti lebih suka pada teknologi. Dampak dari adanya teknologi pula menjadi faktor menurunya literasi di kalangan anak muda.
Sudah sepatutnya para guru di Era milenial ini lebih memahami model pembelajaran yang efektif yang sesui dengan kebutuhan zaman, Â kritis akan keadaan, Â berfikir logis, keterampilan dalam menggunakan teknologi komunikasi dan informasi serta menumbuhkan minat baca atau literasi, untuk mendidik siswa gemar membaca. sehingga sudah sepatutnya guru memahami generasi digital. Hal ini sangat perlu untuk memposisikan seorang guru yang dihormati dan ideal.
Profil guru di zaman milenial ini harus mampu beradaptasi akan zaman, Â tidak gaptek akan teknologi, mampu membawa angin segar bagi siswa agar pembelajaran di kelas tidak membosankan serta mudah di mengerti. Â Mampu Mengoperasikan komputer menjadi kewajiban, untuk mempermudah penyampaian materi, Â lebih efisien dalam belajar mengajar dan mempermudah tugas dan fungsi profesinya. Â
Selain itu guru juga harus mampu memanfaatkan sosial media sebagai sumber belajar. Tujuanya untuk menjalin komunikasi yang efektif antar siswa. Menyuguhkan sistem belajar yang menyenangkan agar siswa milenial tidak merasa bosan dengan gaya pengajaran yang monoton. Â Karena sistem belajar saat ini memberi kebebasan berekspresi ,berpendapat ,berkreasi serta berperan aktif. Â
Tantangan guru bukan sampai disini masih banyak lagi PR yang harus diselesaikan untuk meningkatkan mutu belajar siswa serta melakukan berbagai pendekatan dan memberikan kebijakan yang kongkret yang tidak membebani dan memanfaatkan teknologi. Â Agar para siswa mengukuti arahan dan mendapatkan sisi positif dari berkembangnya Zaman.
Maka dari itu seorang guru harus menyusun strategi pembalajaran yang efektif membangun harmonisasi dan memposisikan diri sebagai panutan agar menjadi guru yang ideal bagi generasi milenial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H