Kampus Mengajar adalah sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas selama 1 (satu) semester dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pengembangan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif di satuan pendidikan sasaran, dengan fokus pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah sasaran. Dengan tujuan membantu meningkatkan kualitas pendidikan dasar dengan terlibat langsung pada proses pengajaran di sekolah-sekolah yang berlokasi di seluruh daerah di Indonesia.
Dengan program ini diharapkan mahasiswa dapat membantu proses pembelajaran siswa SD/SMP terutama di sekolah yang berada di daerah terpencil dan dapat memberikan kemanfaatan dari kemampuannya dalam hal kemajuan teknologi. Serta dapat menginspirasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi. Dan diharapkan juga, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi, mengasah keterampilan serta karakter, meningkatkan jiwa kepemimpinan, dan menambah pengalaman kerja di lapangan.
Mengacu pada hasil survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah. Hasil survei tahun 2019 minat baca masyarakat Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada 10 negara terbawah. Data terbaru januari 2020, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca masyarakat sangat rendah. Â Didukung dengan kondisi nyata di SDN Hegarmanah 01 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, didapati bahwa setidaknya dalam satu kelas terdapat satu orang siswa yang belum bisa membaca. Dalam hal ini dimaksudkan terkait pengejaan, pelafalan maupun pengetahuan tentang abjad. Penyebab terjadinya hal tersebut disebabkan oleh rendahnya antusias dan motivasi untuk belajar membaca secara kesadaran pribadi. Berikut adalah uraiannya:
Kelas 1: keadaan dan kondisi dikelas 1a dan b cukup baik. Siswa dapat membaca dan menulis. Dari dua kelas hanya didapati sebanyak dua orang siswa yang masih memerlukan lebih banyak belajar membaca.
Kelas 2: diketahui dikelas 2a dan b sebanyak 7 orang siswa yang perlu memperlancar cara membacanya.
Kelas 3: dikelas 3 a dan b jumlah siswa yang masih perlu belajar lebih lanjut sebanyak 7 orang siswa dengan berbagai perbedaan. Salah satunya masih perlu belajar huruf e, f, j, l, m ,n dan lainnya. Sedangkan siswa lain hanya perlu memperlancar.
Kelas 4: dikelas 4 a dan b cenderung membaca dengan mengeja. Cara mengeja pun unik, ada yang denganmembaca didalam hati dan dibaca persatu huruf.
Kelas 5: dikelas 5 hanya memiliki satu orang siswa yang masih sulit mengenal huruf dan belum bisa membaca bagian huruf terakhir.
Kelas 6: puji syukur di SDN Hegarmanah untuk kelas 6 semua siswa dapat membaca dengan baik.
Peran serta peserta Kampus Mengajar Angkatan 3 penempatan di SDN Hegarmanah 01 dengan anggota kelompok berjumlah lima orang yaitu, Sinta Lestari - Administrasi Pendidikan UPI, Sophie Nandita - Ilmu Hukum UNPAS, Nur Bani Sa'idah - Pend Bahasa dan Sastra Indonesia UPI, Nadya Salsabila F - Ilmu Kimia UNJANI, dan Kanita Putri - Pendidikan Ekonomi UNPAS. Program yang dibentuk adalah peningkatan literasi yang dilakukan dengan membuka ruang untuk pengajaran literasi di luar kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Pelaksanaan program ini dilakukan di perpustakaan sekolah yang memfasilitasi peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman bacaan dari sebuah tulisan. Peningkatan literasi pula diberikan kepada peserta didik yang masih buta huruf dan belum lancar membaca yang dalam kegiatannya dilakukan dengan didampingi mahasiswa sebagai guru dalam kegiatan peningkatan literasi. Selain itu, kegiatan yang dilakukan adalah dengan membuat media pembelajaran dan memaksimalkan penggunaan media pembelajaran yang sudah ada di sekolah kepada peserta didik untuk mendorong peningkatan kemampuan membaca.
dokpri
Program Kampus Mengajar selanjutnya diharapkan dapat memberikan suatu inovasi dengan memberikan program-program baru yang dapat membantu menciptakan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. Peningkatan mutu atau kualitas tersebut dapat dilakukan dengan pemerataan fasilitas penunjang pembelajaran peserta didik, khususnya penunjang adaptasi teknologi bagi civitas sekolah. Memperhatikan kondisi siswa dalam literasi dan numerasi dirasa perlu perhatian lebih besar maka diharapkan adanya pembinaan khusus untuk peningkatan tersebut selain melalui program Kampus Mengajar contohnya workshop, seminar atau webinar, dan kegiatan relevan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H