Mohon tunggu...
Sinta Bintang
Sinta Bintang Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kelangkaan Garam

4 September 2017   01:08 Diperbarui: 4 September 2017   01:17 3072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saat ini harga garam di Indonesia melambung tinggi. Padahal kita semua sudah tahu bahwa Indonesia adalah negara maritim yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia dengan panjang 99.093 kilometer. Sangat tidak wajar sekali kalau Indonesia terjadi kelangkaan garam, karena negara kita adalah negara kepulauan  yang luas. Seharus nya sangat tidak mungkin terjadi kelangkaan garam. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi?

Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia mengalami kelangkaan garam. Pertama karena cuaca buruk yang tidak menentu menyebabkan petani gagal panen. Kedua, karena kebijakan pemerintah yang kurang tepat. Ketiga, karena produksi garam yang masih tradisional, menyebabkan produksi masih manual karena kita hanya mengandalkan cahaya matahari dan alat sederhana seperti pengeruk kayu dan kincir angin. Selanjutnya, fator lain yang menyebabkan garam menjadi langka adalah karena distribusi yang tersendat.

Dan solusi yang di berikan oleh pemerintah untuk permasalahan ini adalah, pemerintah membuka keran impor dari Australia untuk mencukupi kebutuhan konsumen. Produksi garam sangat bergantung pada suhu, panas matahari, dan angin. Karena suhu di Australia lebih dingin, maka proses kristalisasi garam akan lebih cepat sehingga proses produksi garam di Australia juga lebih cepat. Pemerintah mengimpor garam, karena garam di Indonesia mengalami ketimpangan antara produksi dan konsumsi nasional. Sekjen Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia, Cucu Sutara mengatakan "produksi garam nasional pada 2016 hanya mencapai 144.000 ton  dari kebutuhan sebanyak 4.1 juta ton. Adapun dari kebutuhan 4.1 juta ton, 780.000 ton untuk konsumsi publik, sedangkan sisanya untuk kebutuhan industri."

Tetapi, menurut saya kebijakan pemerintah megimpor garam adalah bukan solusi yang tepat. Karena hal yang paling penting harus di perbaiki terlebih dahulu adalah cara memproduksi garam itu sendiri, pemerintah seharus nya lebih memperhatikan para petani garam dengan cara memberikan sebuah solusi yakni, sebuah alat produksi yang lebih canggih supaya produksi tidak dengan cara manual lagi. Karena dengan alat produksi yang lebih maju, akan semakin mempermudah petani garam untuk memproduksi garam itu sendiri dan seharus nya pemerintah juga harus memiliki kebijakan yang tepat dalam mengelola dan mendistribusikan garam itu sendiri. supaya tidak tersendat yang akan menyebabkan garam menjadi langka.

 Pemerintah harus bertindak tegas, jika terdapat oknum yang berlaku curang dalam masalah ini. Karena dampak yang akan di rasakan jika garam naik dirasa bahaya sekali, contohnya yakni para pedagang ikan asin akan banyak yang gulung tikar jika garam masih melonjak mahal. Untuk itu, pemerintah harus lebih serius lagi dalam mengatasi kelangkaan garam ini supaya tidak banyak pihak yang merasa rugi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun