Mohon tunggu...
shinta bella
shinta bella Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kebenaran akan terkuak. Kepalsuan akan sirna. Katakan benar jika saya benar, katakan salah jika saya salah, tapi jangan hina wajah saya yang cantik ini.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pandangan Subjektif / Objektif

28 Maret 2010   13:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:08 4963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seseorang memandang sesuatu hal (objek) ; pastilah memandang subjeknya, tak terkecuali siapapun manusianya -- karena pasti dalam setiap manusia mempunyai cara pandang yg berbeda terhadap suatu masalah (objek) -- apalagi masalah tersebut berhubungan dengan yg membuat (subjek)

Cara pandang manusia terhadap subjek bisa dipetakan sebagai berikut :

O-------------O-------------O
S-            S0           S+

S0 = penilaian subjek = nill (tidak ada) -- obyektif.

Dimana seseorang memandang masalah objek secara murni.

contoh: jika dia seorang hakim yg memutuskan perkara, dan jika ibunya berbuat salah dan hukukumannya adalah mati -- maka mati dijatuhkan untuk ibunya. jika anaknya mencuri -- dan wajib dipotong tangannya -- dia akan tega memutuskan hukuman potong tangan anaknya sendiri.

S- = penilaian subjek = maksimum negatif.

Dimana seseorang memandang semua masalah yg diperbuat subjek adalah negatif.

contoh: jika ada subjek menolong -- dia pasti curiga, dan berfikir pasti ada apa2nya (salah). bahkan jika subjek diam -- tak berbuat apa2 -- itu juga salah. bahkan yg lebih parah -- jika subjek menyerahkan nyawanya untuk menolong dia -- dia TIDAK PEDULI, dan menganggap itu sebuah KESALAHAN.

S+ = penilaian subjek = maksimum positif.

Dimana seseorang memandang semua masalah yg diperbuat subjek adalah positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun