Mohon tunggu...
Sinta Anggreini
Sinta Anggreini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas USM

Mahasiswa yang aktif dalam menulis novel, hard worker, dan pengusaha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengenalan Makanan Khas Banyumas Oleh Karesidenan Banyumas di 10th KOMUKINO USM

23 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 23 Desember 2024   17:56 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Keramaian Booth Banyumas untuk icip makanan khas

Semarang -- Karesidenan Banyumas sukses memperkenalkan beragam makanan khasnya dalam acara 10th Komukino USM (Jateng Bungah) yang digelar pada Kamis (19/12) di auditorium USM. Acara ini dihadiri oleh ratusan pengunjung yang antusias menikmati sajian kuliner Nusantara atau pagelaran budaya, terutama dari wilayah Banyumas. Makanan khas Banyumas yang dipamerkan dalam acara tersebut meliputi bakso kupat, gethuk goreng isi, dan es sirup salak. 

Stan Karesidenan Banyumas menjadi daya tarik utama dengan dekorasi tradisional yang menampilkan unsur budaya Banyumas, seperti batik khas Banyumasan dan tester makanan lemet. Menurut Rendy, perwakilan dari Karesidenan Banyumas, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan keanekaragaman kuliner khususnya daerah Banyumas kepada masyarakat luas dan generasi muda "Kami ingin menunjukkan bahwa makanan khas Banyumas tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai budaya yang mendalam. Ini adalah bagian dari upaya melestarikan warisan kuliner lokal," ujar Rendy. Selain mencicipi makanan, pengunjung juga diajak untuk mengenal lebih dekat proses pembuatan beberapa makanan khas. Salah satunya adalah lemet, yang dibuat dari singkong dan gula merah. Karesidenan Banyumas membuat performance art berupa edukasi cooking class tentang masakan lemet, yang menghadirkan langsung orang dari salah satu desa wisata dari banyumas. 

Ketua panitia 10th Komukino USM, Daniel, menyampaikan apresiasi kepada Karesidenan Banyumas atas partisipasi aktifnya. "Kuliner adalah cara terbaik untuk mengenalkan budaya daerah. Partisipasi Banyumas sangat memperkaya keberagaman acara ini. Kami berharap kolaborasi seperti ini terus terjalin di masa depan," ungkap Daniel. Acara 10th Komukino USM menjadi ajang penting bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk berbagi edukasi mengenai makanan khas, desa wisata yang ada di daerah Jawa Tengah, sekaligus melestarikan budaya ataupun kuliner khas yang ada di daerah Jawa Tengah. Dengan partisipasi Karesidenan Banyumas, cita rasa dan budaya Banyumas kini semakin dikenal luas, tak hanya di wilayahnya, tetapi juga di kalangan masyarakat se-Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun