Kepolisian mengungkapkan bahwa bentrokan yang terjadi antara dua kelompok ormas, BPPKB Banten dan Pemuda Pancasila (PP), di Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), dipicu oleh sengketa lahan. Lahan yang diperebutkan terletak di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, yang berbatasan langsung dengan Kota Tangsel.
Peristiwa tersebut dimulai ketika seorang anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) dihampiri oleh puluhan massa dari kelompok BPPKB Banten dan dikeroyok. Keributan yang awalnya terbatas pada peristiwa tersebut akhirnya meluas pada Selasa malam, 5 November 2024, hingga menyebar ke wilayah Muncul, Setu.
Saat itu, massa dari ormas PP yang sedang dalam perjalanan menuju Gunung Sindur, melintas di pos gardu BPPKB Banten yang terletak di dekat Perempatan Muncul. Tidak lama setelah itu, posko BPPKB Banten dibakar oleh kelompok PP.
"Perusakan posko ormas BPPKB Banten ini dipicu oleh sengketa penguasaan lahan di Gunung Sindur antara kedua kelompok ormas," ujar Kasihumas Polres Tangsel, AKP Agil, Kamis (7/11/2024). "Kelompok PP kemudian diduga memanggil rekan-rekannya, dan saat mereka melewati lokasi, terjadi pengrusakan dan pembakaran posko BPPKB."
Suasana malam itu sempat memanas, dengan kedua kelompok massa terkonsentrasi di dua lokasi berbeda: di Pamulang dan di Muncul. Untuk meredam situasi, sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap diterjunkan ke lapangan untuk menjaga ketertiban.
"Polisi mengimbau agar semua pihak menahan diri dan menyelesaikan permasalahan melalui jalur musyawarah atau prosedur hukum yang berlaku, baik perdata maupun pidana. Kami ingin menghindari tindakan yang dapat berujung pada pidana," tambah Agil.
Meski video yang beredar di media sosial menunjukkan kerumunan massa BPPKB yang masih berkumpul di lokasi, aparat Brimob sudah berada di sana untuk mengamankan situasi. Hingga kini, pihak kepolisian dari Polres Tangsel dan Polsek Cisauk masih berusaha melakukan mediasi antara kedua kelompok yang terlibat bentrok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan adanya kejadian tersebut dan memastikan pihaknya sedang mendalami lebih lanjut penyebab bentrokan tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi pemicu konflik ini," kata Kombes Ade kepada awak media pada Rabu (6/11/2024).
Peristiwa ini bermula ketika sekitar 80 anggota ormas mendatangi posko BPPKB Banten yang berada di Jalan Setu Perempatan Muncul, Tangerang Selatan. Polisi berjanji akan terus memantau perkembangan situasi dan berusaha menyelesaikan masalah ini dengan cara yang damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H