sampah plastik yang semakin meningkat, mahasiswa Asistensi Mengajar 4 Universitas Mataram menggagas program inovatif di SMAN 1 Lembar dengan memanfaatkan limbah plastik menjadi ecobrick. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah plastik, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga lingkungan secara berkelanjutan.
Dalam upaya mengatasi permasalahanEcobrick adalah salah satu solusi sederhana namun efektif dalam mengelola sampah plastik. Limbah plastik, yang biasanya sulit terurai, dimasukkan ke dalam botol plastik hingga padat, sehingga menghasilkan "bata" ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti furnitur atau konstruksi ringan.
Mahasiswa Asistensi Mengajar 4 Universitas Mataram melihat potensi besar dari metode ini untuk diterapkan di SMAN 1 Lembar. Dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas yang tersedia di sekitar, siswa diajak untuk memahami bahwa sampah tidak selalu menjadi masalah, tetapi juga bisa menjadi peluang jika dikelola dengan benar.
Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi kepada siswa dan guru di SMAN 1 Lembar mengenai dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan. Para mahasiswa memberikan edukasi tentang cara membuat ecobrick, mulai dari pemilihan sampah plastik, teknik pengisian, hingga manfaat jangka panjang dari penggunaannya.
Setelah mendapatkan pelatihan, siswa secara aktif berpartisipasi dalam pengumpulan dan pembuatan ecobrick. Bahkan, sekolah menjadikan program ini sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler untuk memastikan keberlanjutannya. Selain itu, ecobrick yang dihasilkan juga direncanakan akan dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas sekolah, seperti bangku taman atau pot tanaman.
Program ecobrick ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting kepada siswa, seperti tanggung jawab, kreativitas, dan semangat kerja sama. Siswa belajar untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan menyadari bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga bumi.
Kepala SMAN 1 Lembar menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif ini. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa Asistensi Mengajar 4 Universitas Mataram yang telah memberikan inspirasi besar bagi siswa kami. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi sekolah lain," ujarnya.
Mahasiswa Asistensi Mengajar 4 juga berharap program ini dapat menginspirasi komunitas lain untuk mengadopsi praktik serupa. Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa, guru, dan siswa, diharapkan gerakan kecil ini dapat membawa perubahan besar bagi lingkungan sekolah.
Inisiatif ecobrick yang dilaksanakan di SMAN 1 Lembar oleh mahasiswa Asistensi Mengajar 4 Universitas Mataram adalah bukti nyata bahwa langkah sederhana dapat memberikan dampak besar bagi keberlanjutan lingkungan. Dengan edukasi yang tepat dan partisipasi aktif dari semua pihak, masalah sampah plastik dapat diubah menjadi solusi kreatif yang mendukung pelestarian lingkungan.
Semoga program ini menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H