Mohon tunggu...
Sinta Adiningrum
Sinta Adiningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

write and play

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemkab Bojonegoro Bangun 18 Titik Pelindung Tebing, Upaya Cegah Longsor dan Banjir Bandang

6 Desember 2022   19:17 Diperbarui: 6 Desember 2022   19:29 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemkab Bojonegoro Bangun 18 Titik Pelindung Tebing, Upaya Cegah Longsor dan Banjir Bandang (sumber gambar: Bojonegorokab.go.id)

Guna mencegah terjadinya bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus melakukan upaya penanganan tebing di beberapa titik sungai di Kabupaten Bojonegoro.

Dalam penanganan tersebut, Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Salah satu penanganan tebing telah dilaksanakan tepatnya di Desa Bareng, Kecamatan Sugihwaras pada tahun 2022.

Hasil pemetaan lokasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air membangun sepuluh titik tebing rawan longsor untuk penanganan cepat di tahun 2022, antara lain Sungai Desa Bareng Kecamatan Sugihwaras, Sungai Desa Karangmangu Kecamatan Ngambon, Sungai Desa Bareng Kecamatan Sugihwaras, Sungai Desa Pesen Kecamatan Kanor, Sungai Desa Kabalan Kecamatan Kanor, Sungai Desa Kanor Kecamatan Kanor, Sungai Desa Balongcabe Kecamatan Kedungadem, Sungai Desa Ngraho Kecamatan Ngraho, Kali Ingas Desa Lebaksari Kecamatan Baureno, Sungai Desa Ngujo Kecamatan Kalitidu.

David Yudha Prasetya selaku Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Bojonegoro menyampaikan, pelindung tebing dibangun selain untuk menyasar lokasi rawan longsor, juga membantu mencegah terjadinya banjir bandang. Selain itu, pelindung tebing ini mampu menanggulangi sekaligus meminimalisir luapan Sungai Bengawan, dan apabila sudah mendekati rumah akan langsung dieksekusi.

Lebih lanjut, David menjelaskan terkait material pelindung tebing, yakni rata-rata terbuat dari bronjong dan batu. Karena, bronjong yang memungkinkan dapat untuk dilakukan saat musim penghujan. Selanjutnya, pihaknya mengimbau warga untuk segera melapor ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) terdekat apabila memiliki aduan terkait pelindung tebing sungai atau tanggul yang rusak.

"Ada 18 titik totalnya di 2022, namun sepuluh titik penanganan bencana yang ada di PU SDA. Sementara delapan lainnya ditangani oleh BPBD dan Bina Marga. Saat ini masih terus proses pengerjaan," ujar David.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun