Mohon tunggu...
Sinta Mahanani
Sinta Mahanani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psychology student

Berperan dalam kebermanfaatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Edukasi Fire Rescue Pada Anak

12 Desember 2021   23:30 Diperbarui: 12 Desember 2021   23:32 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Api dan LPG (Liquid Petroleum Gas) adalah hal yang selalu kita jumpai dan butuhkan setiap hari, namun tidak jarang api dan LPG sampai saat ini masih sering ditakuti dari kalangan anak-anak,remaja, hingga dewasa. Hal ini biasanya bermula dari berita kurang baik yang disalah artikan dan peringatan atau larangan yang sering di ucapkan oleh orangtua di Indonesia kepada anaknya seperti “jangan bermain api nanti tanganya terbakar”,”Jangan bermain api bahaya”, “jangan mendekati gas, nanti gasnya meledak”. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya anak-anak yang menangis takut dengan api saat dilakukan simulasi oleh Masyarakat Relawan Indonesia Kabupaten Klaten. Peringatan atau larangan yang sering kita dengar ini adalah hal yang kurang tepat untuk diberikan kepada anak karena bisa menimbulkan stigma negatif pada anak terhadap api dan gas LPG yang dapat memberikan makna bahwa api dan gas LPG merupakan hal yang berbahaya dan harus dijauhi serta dihindari. Peringatan yang tidak disertai penjelasan lanjutan atau klarifikasi dapat memberikan dampak kurang baik dikemudian hari pada anak seperti anak menjadi takut terhadap api, anak tidak tau cara menghadapi api dan kebocoran LPG .

Pada masa sekarang stigma negatif mengenai api dan LPG harus mulai diluruskan, bahwa api dan gas LPG merupakan hal yang harus diedukasi bukan ditakuti. Melalui edukasi akan memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa api dan LPG itu tidak berbahaya jika dilakukan dengan benar, sehingga anak-anak akan memiliki pengetahuan bahwa api dan LPG hanya perlu digunakan dengan hati-hati bukan sebagai sumber bahaya dan harus ditakuti. Api tidak akan menjadi sumber kebakaran jika tidak ada sumber yang menyebabkan api itu menjadi lebih besar. Gas LPG tidak semata-mata bisa meledak begitu saja,namun meledaknya gas biasanya diawali dengan bocornya gas yang mengakibatkan penumpukan gas diudara. Dalam edukasi biasanya diperlukan sebuah aksi berupa simulasi tentang bagaimana cara menghadapi dan apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran atau suatu hal yang disebabkan oleh gas LPG sehingga anak memiliki pemahaman menghadapi permasalahan ini. Edukasi kepada anak sejak dini sangat penting dan menjadi solusi pemahaman yang baik untuk anak kedepanya, serta menjadi jalan untuk mematahka stigma yang kurang benar terhadap api dan gas LPG.

Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk untuk meghadapi dan menanggulangi api dan gas LPG :

  • Pada api menggunakan kain
  • Apabila terjadi sebuaha kebakaran ambilah kain yang tidak berongga ataupun handuk.
  • Masukan handuk atau kain kedalam air sampai semua bagian kain basah.
  • Ambil kain atau handuk dengan sudut handuk menutupi bagian tangan.
  • Angkat handuk atau kain setinggi wajah, perhatikan arah angina dan bergeraklah mendekati kearah api dengan berjalan menyamping
  • Setelah berada dekat dititik api letakan kain secara perlahan maka angin dari hembusan kain basah saat diletakan akan memicu padamnya api.
  • Pastikan api telah padam dengan menunggu asap mengepul.
  • Jika sudah dipastikan aman angkatlah kain dengan perlahan.
  • Pemadaman menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
  • Buka segel dengan memutar pin dan tarik pin APAR
  • Ambil posisi sekitar 1,5m - 3mdengan memperhatikan arah angin jangan berlawanan, arah angin dapat dilihat dari arah asap api.
  • Angkat APAR dan arahkan selang kearah api.
  • Semprotkan kearah dengan meneekan tuas pada alat pemadam.
  • Jika terjadi kebocoran dan kebakaran gas
  • Kebocoran gas biasanya ditandai dengan adanya bau gas ,segera lepaskan regulator dan bawalah ketempat terbuka untuk tidak memicu ledakan. Apabila gas mengeluarkan api anda bisa menutup pada lubang yang menjadi sumber keluar masuknya oksigen dengan tangan maupun kain basah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun