Ketika musim hujan tiba, sering kita temukan lantai ataupun tanah menjadi licin. Bukan saja karena terkena basah dari air hujan, melainkan jika diperhatikan, tumbuh sesuatu berwarna hijau semacam rumput namun lebih kecil dan halus. Ya, lumut.Â
Lumut merupakan tumbuhan paling sederhana karena perkembangbiakannya menggunakan spora dan merupakan peralihan dari thallophyta atau tumbuhan bertalus, ke Cormophyta atau tumbuhan yang sudah menampakkan perbedaan antara akar, batang dan daun. Lumut merupakan organisme multiseluler dan mampu berfotosintesis.Â
Lumut juga mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis dari gametofit ke sporofit. Gametofit merupakan bagian tumbuhan yang dapat menghasilkan gamet sementara sporofit merupakan bagian tumbuhan yang dapat menghasilkan spora.Â
Alat kelamin betina pada tumbuhan lumut disebut archegonium yang di dalamnya terdapat sel telur sedangkan alat kelamin jantan disebut antheridium yang di dalamnya terdapat spermatozoid. Lalu, mengapa lumut dapat tumbuh subur ketika musim hujan?Â
Hal tersebut berkaitan dengan cara perkembangbiakan lumut yang menggunakan spora. Air hujan dapat membantu proses vertilisasi lumut dengan cara membawa sel sperma yang ada pada gametofit jantan menuju sel telur yang ada pada gametofit betina. Selain air hujan, angin juga berperan dalam proses penyebaran spora pada lumut.Â
Tumbuhan lumut terbagi menjadi tiga yaitu lumut daun atau Bryophyta, lumut tanduk atau Anthocerotophyta, dan lumut hati atau Marchantiophyta.
1. Lumut Daun (Bryophyta)
2. Lumut Tanduk (Anthocerotophyta)