Mohon tunggu...
Matias Yanutomo
Matias Yanutomo Mohon Tunggu... -

Bagian dari rakyat Indonesia yang ingin berbagi pemikiran

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Antara Sanksi FIFA, PSSI dan Pemerintah

15 April 2015   10:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:05 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Menyikapi rumor pesepakbolaan indonesia yang akan dijatuhi sanksi oleh FIFA.

Saya sebagai rakyat Indonesia penggemar bola justru merasa pemerintah dan federasi tidak perlu takut bila dijatuhi sanksi. Dengan adanya sanksi larangan bertanding atau menyelenggarakan pertandingan justru memberi waktu untuk menyelesaikan masalah yang ada selama ini. Seperti ketidak tegasaan federasi dalam menyelenggarakan turnamen atau ketidak jelasan dalam menyelenggarakan program program yang ada. Contoh paling jelas belum lama ini saat timnas akan berlag di penyisihan piala Asia tapi arena yang akan digunaka justru sudah dipesan untuk menyelenggarakan konser. Disitu terlihat jelas bahwa persiapan serba mendadak. Harusnya untuk event internasional sudah dibikin jadwal jauh jauh hari sebelum pertandingan.

Ketidak tegasan juga terlihat akhir akhir saat menyelenggarakan turnamen lokal. Ada beberapa tim yang secara finansial bahkan secara administratif tidak memenuhi syarat tapi tetap dipaksakan untuk ikut bertanding. Bagaimana mungkin negeri ini memiliki timnas yang mumpuni jika kualitas liga tertingginya saja masih dipenuhi tim tim yang tidak bisa membayar gaji pemain. Sebagai federasi harusnya menjalankan standar yang sudah ada dan tidak ngotot untuk menyertakan tim yang belum siap. Lucunya dalam waktu 1 hari nama liga tertinggi bisa diubah tanpa prosedur yang jelas. Ini menunjukkan bahwa ketidakaturan program terlihat jelas. Dengan merubah nama liga, pihak penyelenggara bisa memasukan tim yang sudah dinyatakan tidak layak.

Yang lebih lucu lagi adalah suporter di indonesia yang terlalu fanatik terhadap tim yang didukungnya. Pihak pihak lain yang menyatakan tim tersebut tidak layak akan langsung dianggap musuh/ dianggap tidak berhak mencampuri urusan tim. Padahal jelas pihak yang terkait adalah pemerintah yang ingin membantu agar negara ini memiliki liha yang profesional baik dari segi tim, pemain maupun suporter.

Memang tim sangat membutuhkan dukungn suporter, tapi bukan berarti mereka mengompori suporter untuk berdemo membela kesalahan tim. Harusnya jika terjadi kesalahan suporter demo terhadap tim bukan kepada lembaga. Karena suporter memiliki peran penting terhadap finansial tim. Bayangkan saja jika tim kehilangan suporter, berapa banyak uang yang hilang untuk menambah bendahara tim? Secara tidak langsung jika terjadi polemik didalam tim, suporter bisa mengancam apabila tim tidak segera menyelesaikan masalahnya. Bukan malah mengancam pihak lain.

Disatu sisi suporter harus bisa bersikap bila terjadi masalah antara tim yang didukung dengan pihak lain.

Ayolah kita sebagai penggemar sepakbola tanah air bersama antara pemerintah,federasi,tim,pemain dan suporter bersama-sama memperbaiki kualitas persepakbolaan tanah air. Jangan hanya menyalahkan satu pihak tapi kita sama-sama berusaha. Memperbaiki tidak bisa dilakukan 1 atau 2 hari saja. Jika memang Indonesia djatuhi sanksi beberapa tahun, maka kita bersama-sama memanfaatkan waktu tersebut untuk memperbaiki diri. Membangunkan lagi macan Asia yang terlalu lama tertidur, bukan tidak mungkin suatu saat negera ini bisa tampil di piala dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun