Kang pepih nyebut Iwan Tompo, Dian Ekawati, Sajeng rennu, Ati raja dan lain-lain yang berbau Bugis serta Makassar. Apa ini sekedar bumbu supaya kang pepih-nya diperhatikan, he eh ternyata si akang memang akrab dengan yang disebut. Kang pepih malah nyebut dirinya lebih makassar, karena kenal sama Iwan Tompo, betul juga sih, karena kami seruangan peserta kompasiana blogshop makassar memang gak ada yang kenal pribadi sama Iwan Tompo misalnya, itupun kalau ukurannya hanya kenal Iwan Tompo. Cuma kang pepihnya gak bisa jadi orang makassar karena lahir sebagai orang sunda yang dia gak pernah minta katanya, cuma katanya ada "culture relativism" (baru dengar nih). By the way busway (yang tidak/belum ada di Makassar), Makassar jelas lebih berwarna dari sekadar Iwan Tompo, so many things here to explore, contohnya ini [caption id="attachment_124524" align="aligncenter" width="413" caption="Coto makassar"][/caption] Welcome to Makassar lah buat "Daeng Pepih"!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H