Lensational, Simon Wan: Look and Load Minggu, 16-2-2014, beberapa pekerja migran asal Indonesia dan Filipina beserta masyarakat lokal Hong Kong mengikuti workshop fotografi hari kedua yang diadakan oleh Lensational di studio foto milik Simon Wan (Wan Chi-Chung) di daerah Sheung Wan. Workshop ini adalah kali kedua setelah bulan Oktober lalu Lensational mengadakan acara serupa di TCK Learning Center khusus membidik peserta dari pekerja migran asal Indonesia. [caption id="" align="alignnone" width="639" caption="doc. Netha: Netha tengah, Ling Ling kanan, sedang berpose bersama HOLGA dan seorang peserta (9/2)."][/caption] Pada pertemuan pertama (9/2) di City University of Hong Kong-Kowloon Tong, fotografer profesional Simon Wan yang didaulat sebagai pembicara mengatakan bahwa untuk menghasilkan foto berseni setidaknya memenuhi dua kunci: look and load, lihat objeknya dan fikirkan bagaimana merekamnya. Ia juga mengenalkan HOLGA, sebuah kamera yang menggunakan negatif film produksi Hong Kong, yang nantinya para peserta bisa mencoba untuk menggunakannya. Sedangkan pada pertemuan kedua (16/2), acara diisi dengan permainan-permainan untuk memecah kebekuan antar peserta. Yakni: seorang peserta diminta menunjukkan foto diri sedangkan peserta lain menerka-nerka pesan atau kisah di balik foto tersebut. Seorang peserta dari warga lokal yang pernah sekolah di New York (USA), Sabrina, menunjukkan foto dirinya ketika berada di atap rumah pada malam hari. Ia mengatakan bahwa foto itu diambil seusai pesta perpisahan dan dalam keadaan sedikit mabuk. Ia begitu sedih ketika harus kembali ke Hong Kong. Peserta lainnya asal Indonesia, Rhia, menunjukkan foto dalam keadaan terduduk dan menangis di HKIA. Rupanya, saat itu kekasihnya yang bekerja di Korsel sedang transit empat jam di bandara Hong Kong. Mereka berdua tidak dapat bertemu. Inilah yang membuatnya duduk tersedu. Dalam permainan ice-breaking ini, Simon Wan yang memberi apresiasi dan komentar pada sebuah foto, meskipun sedikit didramatisir dan hiperbolis hahaha, telah mampu menyingkirkan batas/ 'gap' dan menghangatkan suasana dengan canda tawa. [caption id="" align="alignnone" width="622" caption="doc. Kythet: Simon Wan paling kanan, Penggy Tse Paling kiri. Masukkan feeling dalam karya foto."][/caption] "Bicara tentang teknik foto sangat membosankan, bukan?" ucapnya dalam bahasa Kanton dan langsung ia sambung dalam versi Inggris. Sehingga, sebagian peserta yang tidak mengerti bahasa Kanton tetap bisa mengikuti workshop versi bahasa Inggris. Model pembelajarannya adalah dengan cara menumbuhkan rasa suka pada fotografi dan menyusupkan perasaan/ feeling dalam sebuah foto. Oleh karenanya, ia memberi tugas pada peserta agar membuat PR (photo challenge) dengan menggunakan kamera HP untuk ditunjukkan padanya minggu depan (23/2). Ia menambahkan, selain lebih familiar, kamera HP tidak membutuhkan pengaturan yang rumit. Setiap peserta boleh mengumpulkan 1 foto ataupun 1000 foto. Dengan demikian, ia bisa memahami kecenderungan atau karakter foto yang dihasilkan oleh peserta. Sehingga ia tahu teknik belajar seperti apa yang pas dan lebih mengena untuk acara workshop selanjutnya. Peserta asal Malang yang hobi mendaki, Kythet, menyatakan bahwa setelah mengikuti workshop, ia tidak merasa 'keracunan' fotografi tetapi malah keracunan 'mbolang' atau mendaki. Di mana, di dalam studio foto tersebut terdapat foto-foto lansekap hitam-putih dari beberapa puncak tertinggi di Hong Kong. Bahkan, peta Hong Kong yang menempel di salah satu sisi tembok telah ditandai track-track mana yang telah didaki oleh Simon Wan. Untuk teman-teman pecinta foto di Hong Kong dan berminat untuk bergabung dalam workshop Minggu depan (23/2), silakan menunggu di stasiun MTR Sheng Wan exit B pukul 14:30, mengingat acaranya berlangsung pukul 15:00-17:00. Selain gratis, acara ini dipandu oleh mahasiswa Hong Kong University sekaligus salah satu pendiri Lensational, Peggy Tse. Mari merapat. [caption id="" align="alignnone" width="622" caption="doc. Kythet. Foto keluarga :)"][/caption] ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H