Mohon tunggu...
Sinna HeĀ®manto
Sinna HeĀ®manto Mohon Tunggu... -

the challenge-Ā®

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[My Diary] Port Folio A5: Antara Ana, Ani and Ane

13 April 2016   21:28 Diperbarui: 15 April 2016   15:30 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ā 

[My Diary] Port Folio A5: Antara Ana, Ani And Ane

_______________________________________

Ā 

Dear, Diary.

Ā 

Minggu ini di Fiksiana Community ada iven nulis di diary. Duh, mana Ane jarang nulis. Gitu kok berani-beraninya ndaptar! Apa cobak yang bakal ane curcolin, Di?

Ā 

Pengen sih ane jualan isu seksi yang gak jauh-jauh dari dunia anak TK. Iyes, dunia TK-W, dunia TK-I! Apalagi kalok bukan mbahas masalah human traffickinglah, ulah TKW yang kena scamlah, kelakuan bejat sama bule atau si hidung mancunglah, meninggal karena sakitlah, atau ā€¦ mereka yang kena siksa majikan. Duh, Ane udah ngeri duluan, Di.

Ā 

Ente tau gak, Di, TKW gak selama menderita. Banyak loh TKW yang hidupnya lempeng-lempeng aja. Alhamdulillah hidup ane gak gitu bergelombang. Bila iya, pora wes basyah lembaranmu, Di.

Ā 

Sebenernya, banyak kok dari TKW ini yang berprestasi, misal: jadi penulis, penyanyi, mahasiswi, relawan, dll. Tapi ya ā€¦ itu tadi. Isu positif gini kurang seksi. Gak layak jual. Gak ndongkrak klik media onlen. Bahkan, horang-horang itu kayake emang tebang pilih. Kasus narkoba yang menimpaĀ Mary Jane, iku loh arek Pe-eL, ate Philipinas, bikin geger dunia nyata dan dunia maya. Semua-mua mbahas ate Mary, semua-mua merasa Mary Jane adalah kita. Lah ngopo kasus serupa yang terjadi pada Mbak Rita Krisdianti, mantan TKW Hong Kong dan Macau yang kedapatan bawa narkoba di Penang, Malaysia, beritanya koyok kelakuan mas mantan yang gagal jadi manten: anyep njejep! Ane kagak bisa diginiin, Di. Ane lelah. Pukpuk me, Di.

Ā 

1 Januari 2016 katanya kita mulai masuk Masyarakat Ekonomi Asia. Lalu lintas jual beli barang dan jasa wes campur bawur, termasuk komoditi bernama pekerja migran. Halah, kejeron, kejeron. Trus, halĀ itu juga dikocok sama penyetopan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri tahun 2017. Eh amit, salah ding. Bukan distop tapi ditata ulang penempatannya dengan fokus pada tenaga kerja formal. Mbabu 'kan sudah diganti dengan istilah tenaga kerja nonformal, penata laksana rumah tangga. Trus nanti, jobdesknya dipertegas. Khusus kerja sebagai koki, hospitality, nanny atau merawat lansia.

Ā 

Kalok di Hong Kong, seperti yang ente tau, Di, pokok kerjaan domestik ya semua kerjaan di rumah ndoro juragan. Ya masak, ya bebersih, ya ngurus anak, ya ngurus lansia. Bahkan ketambahan ngurus kirik. Ya ā€¦ walaupun ada majikan yang tepa slira. Misal: majikan yang belanja, majikan yang khusus ngurus bayinya kalau mereka di rumah dan tak jarang pula mereka bantu-bantu kerjaan babunya. Langka juga, sih.

Ā 

Dan jika pembagian kerja tharik-tharik tadi diterapkan di Hong Kong, berapa babu yang diperlukan tiap keluarga? Okelah jika kondisi tempat tinggal dan keuangan majikan gak ada masalah. Tapi bakal ribet kalo terjadi pada majikan yang ekonomi pas-pasan. Orang Hong Kong ndak semuanya tajir, gak semua tinggal di apartemen besar. Banyak pula yang tinggal di rumah-rumah pemerintah yang sempit pit. Property di Hong Kong itu mahalnya angudubilah, begitu keluhan (mantan) bu dosen yang sedang ambil doktoral di salah satu universitas di Hong Kong. Beliau bilang, nyewa satu kamar di pelosok Tai Po, Hong Kong bagian utara, jauh dari mana-mana, seharga 2000/ orang/ bulan. Ā Kurs Minggu kemarin 1690/HKD. Berapa cobak kalok dirupiahkan? Buanyak buanget, toh. Padahal, beliau sekamar untuk dua orang, bersama orang Myanmar. Sekali lagi, satu kamar ya, bukan satu apartemen.

Ā 

Bayangkan aja bila tiga TKW kruntelan jadi satu di apartemen sempit bareng majikan. Mau jadi pindang?

Ā 

Ah, paling-paling pas hari buruh 1 Mei gitu menuntut TKW stay-out. Nanti rame lagi karena TKW tidak live-in alias tidak tinggal di alamat yang tertera di kontrak kerja. Padahal stay-outĀ melanggar aturan perburuhan. Bila deal, pemerintah Hong Kong harus menyediakan pemukiman khusus bagi TKW ini. Ribet maning, Di.

Ā 

Siapa yang dirugikan? Ya, devisa negaralah. Bisa turun drastis remitancenya.Ā 

Ā 

Pengen banget ane nulis surat terbuka untuk ibu negara, Bu Ana Jokowi. Tapi ane gak punya nyali ngecurcol begini. Mas Kaesang Pangarep aja ditelpon beliau setidaknya sama seperti jadwal sholat, lima kali sehari. Berarti beliau ini perhatian banget sama jomblo, eh, sama anaknya yang jauh di mato dekat di hati. Siapa tau beliau punya perhatian yang sama kepada para TKW ini. Ya ā€¦ seenggaknya, beliau paham bahwa TKW ini tak semudah beliau bila mau menelefon anaknya di kampung. Alasan utama tentu masalah finansial, emoh duitnya habis buat telpon terus. Alasan lainnya bisa karena HP disandera majikan dan hanya diberikan kalok jam kerja sudah selesai di malam hari. Bisa jadi tidak bebas menelefon karena seteru sama signal.

Ā 

Tapi setidaknya tahun 2019 nanti bakal ada sosok yang mewakili kaum wanita buat nyapres. Iyes, Bu Ani Yudhoyono. Angin segar nih, Di, harus didukung. Alasan gender? Ya iyalah, kapan lagi Indonesia punya presiden wanita setelah Bu Megawati.

Ā 

Sttt, kami Ā satu almamater, loh. Hati ane tergerak untuk menyerahkan suara bulat-bulat buat beliau. Ane dukung 1000%. Mau kumpulin KTP, HK-ID atau paspor? Sok. Apalagi beliau ini terbukti mendampingi presiden keenam, SBY, selama 10 tahun dengan selamat dan sejahtera. Tidak ada suara-suara sumbang. Atau ā€¦ ane aja yang kagak denger karena selama beliau memimpin, ane cuman merasakan kepemimpinan pak BeyeĀ selama 14 hari pas mudik dua tahun lalu?

Ā 

FYI, Di, Bu AniĀ ini jago motret. Ehem, bisa jadi ini adalah hawa segar bagi seniman cahaya. Sebagai fotografer dengan lensa segede tremos yang berwarna hitam putih kayak zebra, beliau pasti lihai melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Beliau mampu menyajikan keindahan dari fakta mengenaskan pun. Hebat loh ini, Di. Ane belon bisa kek beliau.

Ā 

Secara di Hong Kong banyak TWK. Emak-emak ini gampang banget dikomporin. Cepet banget meleduknya. Maklum, Di, hormon perempuan itu labil. Alasannya adalah 5M, Money-Man-Marry-Menstruasi-Menopouse.

Ā 

Kayak pilpres kemarin tuh. Rame (atau emang dibikin rame) 'kan ? Lagian, TKW Hong Kong itu setidaknya melek teknologi. Hawong onlen pesbuk aja bisa 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Daebak!!!

Ā 

Aduh, Di. Ane nulis apaan ini.

Ā 

***

Ā 

Untuk membaca karya lain, silakan gabung di grup FB: Fiksiana Community.

Ā 

Sinna Hermanto. Nomor: berapa ya? Hahaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun