Tepat tanggal 24 Februari 2013 bertempat di Hollywood’s Dolby Theatre, California, Amerika Serikat gegap gempita Oscar 2013 telah selesai. Ajang penghargaan yang di berikan kepada insan film dunia ini menempatkan film “Life of Pi” sebagai peraih terbanyak piala Oscar dengan 4 Piala dalam kategori Best Director, Best Cinematography, Best Original Score dan Best Visual Effects.
Film Life of Pi yang Meraih 4 Piala Oscar (Sumber Foto Di sini)
Film besutan sutradara Ang Lee ini kembali mengangkat nama Asia dalam kancah perfilman dunia. Ang Lee yang berkebangsaan Taiwan mengadaptasi novel karya Yann Martel dengan latar belakang aktor dari India. Novel ini melahirkan aktor sentral Piscine Molitor Patel, yang kemudian hari memperkenalkan dirinya sebagai Pi.
Life of Pi banyak di sebut-sebut sebagai film yang menceritakan tentang pencarian Tuhan dan ada pula yang berkata film ini bercerita tentang perjuangan hidup manusia. Tidak salah memang, karena Yann Martel selaku penulis novel pun mengakui, dia menemui Jesus dalam Life of Pi. “Ang Lee berhasil mengungkap inti dari kisah unik ini, yaitu kebenaran, persepsi dan keyakinan” lanjut Yann Martel.
Film ini berkisah tentang seorang remaja India Piscine Molitor Patel dengan latar belakang keluarga yang memiliki kebun binatang di Pondicherry, yang kemudian berganti nama menjadi Pi karena tidak mau namanya di plesetkan menjadi Pissing (yang berarti pipis) Patel. Dalam film ini di ceritakan pula bagaimana Pi memeluk tiga agama sekaligus yaitu Hindu, Kristen dan Islam. Titik balik kehidupan Pi adalah saat keluarganya memutuskan untuk pindah ke Kanada dengan menjual kebun binatang sedangkan binatang-binatangnya di angkut dengan sebuah kargo bernama Tsim Tsum dari Jepang.
Takdir Tuhan berkata lain, perjalanan Pi tak pernah sampai di tujuan. Badai hebat menjungkirbalikkan kapal laut milik Jepang itu beserta keluarga Pi. Singkat cerita Pi dan seekor harimau bengali liar bernama Richard Parker yang selamat. Kisah petualangan Pi dan harimau Richard Parker yang bertahan hidup selama 227 hari di tengah laut hampir mendominasi isi cerita. Siapa sangka harimau Richard Parker yang liar dan mengancam jiwa Pi, justru kemudian menjadi jalan pertolongan Tuhan untuk Pi dapat bertahan hidup.
Kisah life of Pi ini lah yang menggantarkan Ang Lee menjadi Best Director Oscar 2013, dan menjadi Film dengan Best Cinematography, Best Original Score dan Best Visual Effects. Sebagai pencinta film, penghargaan Oscar 2013 telah berlalu, tetapi banyak pelajaran yang dapat kita petik bagaimana Life of Pi dapat meraih hasil maksimal dalam penghargaan Oscar 2013.
Life of Pi : Best Director Oscar 2013
Ang Lee meraih predikat sebagai Best Director Oscar 2013 setelah mengalahkan sutradara paling terkenal Steven Spielberg yang mengarap film Lincoln, Michael Haneke ( Amour), Behn Zeitlin (Beasts of the Southern Wild) dan David O Russell (Silver Linings Playbook).
Ang Lee berpose setelah meraih Piala Oscar Kategori Best Director (Sumber Foto Disini)
Kekuatan penting dari Ang Lee sehingga mampu menjadi Best Director adalah bagaimana Ang Lee mampu membuat Filmnya lebih bagus daripada Novel. Meskipun banyak sutradara yang angkat tangan karena sulitnya memfilmkan cerita novel ini, justru Ang Lee mampu membuat film life of Pi berjalan sangat urut dan mudah di pahami alur ceritanya.
Kekuatan karakter dan plot menjadi senjata lain dari Ang Lee. Para aktor di arahkan menampilkan akting terbaik. Gautam Belur, Ayush Tandon, Suraj Sharma dan Irrfan Khan yang memerankan Pi dari usia 5 tahun, 12 tahun, remaja dan dewasa tampil menawan, poin tambahan adalah bagaimana Pi dewasa harus berakting sendirian karena semua binatang dalam sekoci adalah murni animasi (bukan binatang asli).
Kekuatan kolaborasi adalah kunci lain dari Ang Lee, bagaimana Ang Lee mampu membangun komunikasi yang efektif dengan kru pembuat film life of Pi yang berasal dari berbagai negara untuk menciptakan imajinasi tanpa batas dalam memanjakan mata penonton dengan efek khusus yang sangat indah. Kekuatan imajinasi ini sangat mengagumkan dengan berbagai keajaiban, warna warni dan fenomena-fenomena laut. Tidak heran karena kolaborasi ini, kemudian Ang Lee pun berucap “Saya berterima kasih pada Tuhan dan 3000 orang yang membantu membuat film ini” ungkapnya.
Life of Pi : Best Cinematography, Best Original Score dan Best Visual Effects
Tiga penghargaan lain juga di raih oleh life of Pi yaitu Best Cinematography, Best Original Score dan Best Visual Effects. Tidak mengherankan memang, karena sedari awal cerita, penonton telah di buat terpesona dengan berbagai kecanggihan efek khusus dan permainan Computer Generated Imaginary (CGI) yang tak berakhir hingga film selesai. Selain itu tim yang mengarap visual effects yaitu Rhythm and Hues dengan sistem Cloud of Animation and Visual Effects (CAVE) telah sukses menggabungkan berbagai animasi dari berbagai lokasi untuk kemudian menjadi bagian yang terlekat sempurna dalam film life of Pi, sehingga dengan animasi tersebut, novel fantasi life of Pi karya Yann Matel bisa menjadi sebuah film yang penuh hikmah dengan karya imajinasi yang tinggi.
Penutup
Life of Pi telah menjadi kebanggaan Asia. Oscar 2013 hanyalah sebuah ajang untuk mematrikan bahwa life of Pi adalah raja Oscar 2013. Life of Pi merupakan cerminan bagaimana manusia pada dasarnya dapat merenungkan diri bahwa Tuhan selalu berada di samping kita. Kita lah sebagai manusia yang menjauhi Tuhan. “I have a story that will make you believe in God” itu pesan Pi dalam filmnya. (dari pelbagai sumber).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H