Budaya Sunda, yang merupakan salah satu kekayaan budaya terbesar di Indonesia, menghadapi ancaman serius di era modern ini. Tradisi, bahasa, seni, dan adat istiadat Sunda yang kaya mulai tergerus oleh arus globalisasi dan modernisasi.Â
Banyak generasi muda Sunda yang semakin menjauh dari akar budaya mereka, lebih tertarik pada budaya populer yang datang dari luar negeri. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa jika tidak ada upaya serius untuk melestarikannya, budaya Sunda bisa kehilangan relevansi di masa depan.
Salah satu aspek yang paling mengkhawatirkan adalah berkurangnya penggunaan bahasa Sunda. Bahasa yang dahulu digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari di kalangan masyarakat Sunda kini semakin jarang terdengar, terutama di kalangan anak muda.Â
Sekolah-sekolah dan institusi pendidikan juga tidak lagi menekankan pentingnya belajar bahasa daerah, sehingga banyak generasi muda yang tumbuh tanpa kemampuan berbahasa Sunda. Hal ini diperparah dengan meningkatnya penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing, yang dianggap lebih modern dan relevan untuk kehidupan sehari-hari maupun karier.
Selain itu, seni dan tradisi Sunda, seperti tari-tarian, musik tradisional, serta upacara adat, juga mengalami penurunan partisipasi dan minat. Kegiatan budaya sering kali hanya dilakukan pada acara seremonial atau festival tahunan, tanpa adanya usaha berkelanjutan untuk mengajarkan dan mempraktikkan tradisi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Â
Kurangnya dukungan dari pemerintah lokal dan minimnya ruang bagi masyarakat untuk mengekspresikan budaya Sunda dalam kehidupan modern juga menjadi kendala besar. Jika tidak ada kebijakan yang jelas untuk melestarikan warisan budaya ini, generasi mendatang akan semakin jauh dari identitas budaya mereka sendiri.
Untuk melestarikan budaya Sunda, perlu adanya langkah konkret yang melibatkan semua pihak. Pendidikan budaya Sunda harus diperkuat di sekolah-sekolah, baik melalui pelajaran bahasa maupun kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada seni dan tradisi lokal. Selain itu, penting untuk menyediakan ruang publik di mana seni dan budaya Sunda dapat diekspresikan secara bebas dan diapresiasi oleh masyarakat luas.Â
Media sosial dan platform digital juga bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan dan memperkenalkan budaya Sunda kepada generasi muda dalam format yang lebih menarik. Hanya dengan usaha bersama, budaya Sunda dapat tetap hidup dan berkembang di tengah tantangan modernisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H