Sahabat Kompasianers, apakah anda sudah mengunduh aplikasi mobile lansiran BPJS Kesehatan untuk gadget anda ? Atau justru baru tahu bahwa BPJS Kesehatan telah meluncurkan aplikasi tersebut ?
Yap. Pada bulan Januari 2015, BPJS Kesehatan secara resmi telah meluncurkan aplikasi BPJS Kesehatan Mobile untuk perangkat Android pesertanya. Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan peserta dalam memperoleh informasi dasar yang diperlukan. Pada awalnya, peserta dapat mengakses informasi berikut ini :
- Kepesertaan
- Lokasi Fasilitas Kesehatan dan Kantor Layanan
- Penyampaian Kepuasan Layanan
- Simulasi Pelayanan
- Informasi Iuran
Berita baiknya, pada hari ini (1 Februari 2017) BPJS Kesehatan menambahkan sebuah fitur pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile, yaitu "Mobile Skrinning". Artinya, sekarang peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dapat melakukan skrining riwayat kesehatan melalui fitur skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang bisa diakses di handphone. Dulunya, peserta yang hendak skrinning hanya dapat melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual di Kantor Cabang BPJS Kesehatan atau fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan. Ini fitur baru, jadi paperless. hehe
Apakah skrinning itu ?
Skrining atau penapisan adalah penggunaan tes atau metode diagnosis lain untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau kondisi tertentu sebelum menyebabkan gejala apapun. Tujuan skrining adalah menemukan penyakit ini sehingga pengobatan dapat dimulai sedini mungkin. Intinya sih nanti peserta yang sudah login ke aplikasi akan diminta mengisi 47 pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluargapeserta, dan pola makan peserta. Apabila semua pertanyaan tersebut telah dijawab, maka peserta akan memperoleh hasil skrining riwayat kesehatan pada saat itu pula. Saya sendiri sudah mencoba dan berikut hasilnya :
"Fitur skrining riwayat kesehatan ini diluncurkan agar masyarakat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya. Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan risiko itu dilakukan, sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun. Efek jangka panjangnya adalah menurunnya pembiayaan keempat penyakit kronis tersebut, sehingga program JKN-KIS dapat terus berjalan memberikan manfaat kepada para peserta yang membutuhkan,” kata Pak Gatot Subroto, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kediri pada acara Konferensi Pers yang ternyata diadakan serentak diseluruh wilayah kantor cabang BPJS Kesehatan ini.
Ayo beritahu ke orang terdekat, segera download aplikasi ini. Gosipnya sih, nantinya aplikasi ini bakal jadi perangkat layanan mandiri untuk pesertanya. Jadi mau pindah faskes, mau apapun, bakal pake aplikasi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H