Di sebuah dunia, yg jaraknya ribuan tahun cahaya dari dunia kita ini, hiduplah kelompok perokok yg jadi para pemimpin negeri.
Maka dibuatlah aturan bagi non-smokers, jika ingin "tidak teracuni" silahkan gunakan ruang "tidak merokok".
Sama kejadiannya, seperti di bumi belakangan ini, para minoritas ini juga berusaha ingin meyakinkan pemerintah bahwa udara bersih dapat meningkatkan kesehatan dan....mengurangi "fantasi dsb." Maka dibuatlah acara Guiness Book of Records Acara Udara Terbersih di Dunia sana itu.
Para pebisnis yg non-smokers juga ikut rame2 mensponsori acara ini.
Timbul ide dari acara ini, gimana kalau kita minta hak kita kpd pemerintah untuk menyediakan sebuah tempat seluah 1 hektar yg bersih dari polusi rokok.
Dan tempat ini kita beri nama SURGA, gimana? Setuju?
Wah para minoritas ini semua semangat dan menyatakan kesetujuannya.
Namun apa yg terjadi?
Wah, incumbent gak setuju.
Malah dari partai mayoritas di parlemen mengakali gimana kalo kita buat SKB 5 menteri yg menyatakan bhw kelompok sehat non-smokers dilarang.
Malah kita buat kemudahan bagi para perokok, setiap gedung harus dipenuhi dengan asap rokok, fasilitas gedung, ngerokok gratis karena setiap gedung sdh disediakan asap rokok, fully smoked building di mana2.
Ya gimana? Ya namanya mayoritas...pastilah menang.
Untungnya, ada partai opsisi yg bermaksud, secara politik, menunjukan integritasnya dgn selalu bersebrangan dgn penguasa. Ok, gini aja lah, jangan dilarang, berilah hak hidup sehat bagi mereka, dengan cara, kalo mau sehat ya pake helm yg ada oksigen murni dan tertutp rapat, jadi tidak mengganggu penguasa yg dihidupi oleh nikotin ini.
E e e apa yg terjadi?
Usul ini disetujui!
Nah, para minoritas non-smokers ini merasa sedikit menang. Tapi hidup sehatnya jadi mahal. Karena harus beli helm yg beroksigen itu.
Lalu mrk, minoritas ini berusaha cari info mengenai kabar adanya dunia lain yg namanya "bumi", di mana kelompok mayoritasnya adlah non-smokers.
Lewat teknologi canggih, terjadilah komunikasi antara para non-smokers minoritas di sono itu dgn non-smokers di bumi ini.
Curhat lah mereka dari sana, hiks hiks kami di sini harus menggunakan helm beroksigen kalo mau tetap mencintai hidup sehat.
Hwa lah dhala...keterlaluan di sana itu, kata penguasa di bumi ini.
Dah gini aja. Kita balas di sini, balasan yg serupa. Bagi perokok di sini...wah ngerti kan?
Stop stop sudah...jangan...katanya dari dunia sana...menghentikan rencana ini.
Jangan...kata kelompok minoritas yg non-smokers berkomunikasi dari dunia sana...karena banyak saudara saya di dunia bumi yg "perokok". Saya tidak ingin saudara saudara sy juga menderita seperti saya harus pake helm kalo mau merokok.
Nah, jadi lah keadaan di bumi ini seperti sekarang ini.
Para perokok di negeri dunia ini gak perlu pake helm kalo mau merokok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H