Mohon tunggu...
Singgih D. Atmadja
Singgih D. Atmadja Mohon Tunggu... -

Advokat, penasehat hukum

Selanjutnya

Tutup

Catatan

SBY, Mustinya Belajar pada Gus Dur soal TKI Arab Saudi (Tanggapan Terhadap Berita inilah.com)

6 Agustus 2011   10:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:02 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_127357" align="aligncenter" width="285" caption="ngambil disini http://www.detiknews.com/images/content/2009/06/13/10/gantungisi.jpg"][/caption]

Apa yang disampaikan Yenny Wahid dalam berita yang direlease oleh inilah.com adalah benar, tidak mengada ada. Hal tersebut berdasarkan surat surat saya waktu itu ke Presiden RI waktu itu (Gus Dur), ke KOMNAS HAM (Baharuddin Lopa), ke Meneg Pemberdayaan Perempuan (Khofifah Indar Parawansa) dll. Bahwa Gus Dur memang langsung menghubungi Raja Fahd. Hal mana dibuktikan dengan surat balasan dari ketiga pejabat tersebut (Baca: Gus Dur, Baharuddin Lopa, Khofifah Indar Parawansa) di atas, bahwa Gus Dur telah menghubungi langsung Raja Fahd, dalam rangka melobi supaya Siti Zaenab tidak jadi atau ditunda hukuman pancungnya.

Saya tidak bisa membayangkan jika saja, Presidennya saat itu adalah SBY atau selain Gus Dur, pasti Siti Zaenab telah dihukum pancung seperti kasus Ruyati yang masih segar di ingatan kita. Bukan berarti saya fanatik terhadap Gus Dur, tapi realitasnya Gus Dur adalah satu-satunya presiden yang selalu ada ketika rakyat membutuhkan. Buktinya, beberapa kali kami dapat beraudiensi langsung dengan Gus Dur dan Ibu Sinta Nuriyah, terkait penyelesaian beberapa kasus buruh Migrant di Istana Negara. Karena Gus Dur mempunyai pandangan bahwa Istana adalah milik rakyat. Maka mereka (Baca: rakyat) lah yang musti diutamakan.

Sekedar bernostalgia, Saat itu SEMUA PEJABAT RI  TIDAK ADA yang bisa menemui Siti Zaenab di penjara Arab Saudi. Akan tetapi sebagai Lawyer yang menangani Kasus Siti Zaenab, Atas Kuasa ALLAH SWT, saya dan keluarga Siti Zaenab (Pak Hasan) bisa bertemu dengan Siti Zaenab di penjara Arab Saudi tahun 2000. sehingga singkatnya, proses hukum terhadap Siti Zainab ditangguhkan. Bahwa hari ini kasus ini kembali menguap, dan Siti Zaenab terancam maka merupakan kegagalan SBY dan kabinetnya dalam memberikan perlindungan terhadap warga negaranya. Dan ini sangat memprihatinkan.

Andi Arif  "tidak tahu apa apa" tentang Buruh Migran Indonesia. Andi Arief "Pahlawan Kesiangan". Pernyataannya pun sangat menyesatkan dan mengada-ada. Bahkan cenderung menutupi kebobrokan dan kelemahan SBY. Jadi mestinya, dia (baca:Andi Arif) lebih baik diam dan banyak belajar kepada para buruh dan para mustad’afin lainnya. Apalagi hari ini momentumnya adalah bulan puasa.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun