Mohon tunggu...
Indana Zulfa
Indana Zulfa Mohon Tunggu... Murid Guru -

Jiwa Liar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf, Karena Ku Sebut Namamu Dalam Do'aku

28 Mei 2014   22:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:01 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“kayaknya ada yg serius dsni nad,,,,”
“gak tau nis,,,ah,,, udahlah aku g mau berharap terlalu jauh….”

terhitung tepat 30 hari setelah sms itu, hr ini Fattah wisuda,,dan beberapa bulan lagi, semester 5 meraihku,
acaranya berlangsung cukup lama,, dn akhrnya selesai juga,
“nadia,,,”
“iya,,,,”
“ikut aku,,,”
“kmn…”
“ndak usah bnyak tnya ya,,, ikuti aku aja,,,,”

kami berjalan menuju masjid, ada nisa dsana, dia bersama …seorang lelaki yg berpawakan seperti kyai2 yg ada stasiun televisi, di sampingnya seorang perempuan seumuran ibu ku, terlihat lbh tua memang, tp sungguh, mereka terlihat seperti org yg bnr2 taat beragama,
“Assalamualaikum abah,,, umi,,,,ini nadia, yang Fattah ceritakan ke abah dan umi”
apa2 an ini, sumpah aku bingung bgt,,,,
nisa snyum2 lagi,,,
“iya bude,,,, niki nadia, rencang bahkan sahabat baik ,,,,”
bude..?? ibunya Fattah kan ini..?? bude nya nisa’..?? maksudnya,,??
sumpah,, aku klhtn bodoh sekali dsini,
“owh,,, ini to,,,, cantik ya bah,,,”
aku pun bersalaman dg ibunya,,,
“semester brp nduk,,??”
“4,,”
aku lupa kromo inggilnya 4 itu apa,,, sudahlah, bhs indonesa jg tdk terlalu buruk d saat2 seperti ini.
“qwlo sampun yakin bah, umi, “
“iya2,,, abah juga tau,,”
aku memandang k arah Fattah,,,
dia tersenyum, dan mengangguk,,,

usut punya usut, ternyata, nisa d balik semua ini, tenyta,, nisa itu sepupunya Fattah, hhhh bner aja,,, dia tau dengan keadaanku yg ,,, ya,,,, bisa dikatakan ilmu keagamaannya kurang dan bth bimbingan, tp, knp harus Fattah..??? kesalahan yg ku perbuat, aku juga sdh suka, bhkn sejak d toko buku itu, toko buku??
ternyta mereka sudah merencanakan semua ini,,
sungguh, aku masih tak percaya, meski juga berkali-kali nisa menjelaskan,
ibu ku..??? aku harus memberitahunya,,
ibu ku bilang,” asalkan anak ibu bahagia, ibu setuju”

aku hrs bertemu Fattah,,,, harus,,,,

di sebuah restoran kecil d Jakarta,
“knp..??? sungguh aku serius…”
“tp knp dg cara seperti ini,,?? Kita juga knl hnya sekedar seperti itu, dan yg paling saya bingungkan, saya tau, kamu putra seorang kyai d pesantren besar kan..?? dan aku…?? Ayah saya guru di karyawan perkantoran, ibu saya guru SMP, aku,,,aku pun juga msh buta akan agama,,, bukankah lebih baik kamu mencari seseorang yg,,, yg agama nya lebih baik,,, yg bisa membimbing ank2 mu kelak..???”
“sudah…??”
dia memandangku penuh keyakinan,,,,
“nadia, aku sudah yakin, dan aku pun yakin, kalau Alloh memberikan jalan ini untuk kita, memang semuanya terliht bgtu membingungkan, tp sungguh,,, terimalah cinta yg tulus ini,,,org tua ku sudah ridlo dg hbngn kita, aku akan menunggu kamu,”
setulus itukah cintanya untuk ku,,??
aku pun juga tak mau munafik, dari awal aku bertemu dg nya, akuu sudah berharap lbh kpd nya, terimakash nisa,,, kau sahabat terbaikku,,

krn dia meneruskan S2 di Surabaya, d kota kelahirannya, kami pun melakoni hubungan jarak jauh, tp itu tetap menyemangatiku dalam mnjalani hari-hariku, lbh2 dia sering memberi bku2 tentang agama, dr stu aku pun mendalami islam lbh jauh,,,oya, sesekali jika ada wktu libur, dia juga k Jakarta, kami pun bisa bertemu, walau hanya sebentar, tp sungguh,,, dia benar2 bs menjaga ku, sama sekali tak pernh menyentuhku,, walau kami sdkt melanggar aturan, pergi berdua,, tnpa mahrom,,
lbh menyenangkan lg, dia sering memberiku surat, d zaman yg sdh sangat modern ini,,?? Tp aku suka itu, tlsnnya rapi, kata2 nya menyentuh,
Subhanalloh,,, teimakash Tuhan,,, Engkau pertemukan aku dengannya, aku bisa lbh mendekatkan diri pada Mu, apalagi d setiap tahajjud ku dlm sepertiga mlm Mu,,

masa2 kuliah berlalu tnp kehadirannya d setiap hariku, tp tak apa, aku bahagia, krn dlm doaku, aku selalu menyebut namanya, untuk yg terbaik uuntuknya dan untuk ku,,
toh sebentar lagi, aku dan dia akan lulus dan akan menjalani kehidupan baru,, dan tentunya akan hadir di antara kami, malaikat-malaikat kecil kami,,, (hmm,,,,, manis sekali…)

beberapa hari setelah khayalan ku itu, aku pun akhirnya wisuda,,,,, senang sekali, ayah dan ibuku hadir, nisa, org tua nya nisa, tp ada yg kurang d hari bahagia ku ini, Fattah umroh beserta keluarganya seminggu yang lalu, kbiasaan buruk ku, aku masih saja memanggilnya Fattah, tnp ada embel2 mas d depannya, tak apalah,,, semoga disana dia mendoakan ku, seperti aku mendoakannya d setiap doaku.

entah knp, setelah kelulusan itu,, kami tak bgtu sering berkomunikasi,,
oya ,, aku d terima sebagai pengajar Matematika d sebuah yayasan d semarang. Aku pun memberitahunya tentang kabar itu padanya, tp responnya, 3 hr setelah itu.

dia akan datang k semarang bersama nisa’,

lama sekali aku tak berjumpa dg nya, ada yg berubah darinya, dia nmpak agak kurusan, mungkin sibuk dg tesisnya. Dan nisa;,,, oya, nisa sdh mnkh, tepatnya seminggu setelah wisuda, dia d jodohkan, tp untungnya dia cocok dg calonnya, dan kbr bahagianya lg, dia sdh hamil. Mereka membawa oleh2 bnyak sekali dr jawa timur, aku bahagia sekali dg kedatangan mereka, khusunya Fattah.
tp kebahagiaan itu segera berubah menjadi luka yg menganga,,
Tuhan,,,, aku akan terus percaya dg skenario indah Mu,,
ternyata kedatangan Fattah k semarang adalah untuk memberitahuku tentang kabar yg tak bisa tanpa ia tak menceritakannya kepada ku, aku tau dr raut wajahnya, dia tak kuasa mengatakannya, nisa sesekali membantu melanjutkan ceritanya yg sempt terthenti beberapa menit,
dia akan menikah satu bulan lagi,,,????
bukan dg ku,,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun