Dengan spontan aku bertanya lagi, “Apa yang bisa saya lakukan untuk membantumu?”
Soleh hanya meminta satu hal, “Sampaikan kepada keluarga saya di desa, bahwa saya mencintai mereka dan saya sudah tenang. Beritahu mereka untuk menemukan muazin baru untuk mushola ini, agar saya bisa pergi degan damai.”
Setelah berpikir sejenak, aku menyanggupi permintaan Soleh.
“Baik, saya akan sampaikan amanatmu. Besok akan saya cari desa di mana tempat kamu tinggal dan menyampaikan pesanmu” janjiku kepada Soleh.
Setelah itu, suasana di mushola tampak menjadi lebih terang, seolah-olah Soleh merasa lega. Keesokan harinya, aku menepati janjiku untuk berkunjung ke desa di mana Soleh tinggal dan menyampaikan pesan terakhirnya kepada keluarganya. Mereka sangat berduka, tapi juga merasa lega mendapatkan kabar pasti tentang nasibnya Soleh. Perasaanku menjadi lebih ringan setelah peristiwa itu. Aku merasa telah melakukan sesuatu yang baik, sebuah tugas yang tidak pernah aku bayangkan akan terjadi dalam perjalanan hidupku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H