Mohon tunggu...
sindypatikasari
sindypatikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa manajemen yang sangat suka dengan mempelajari hal-hal baru, berorientasi pada hasil dan selalu berusaha mengoptimalkan potensi diri serta beradaptasi dengan perkembangan industri yang terus berubah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tenaga Kerja Sektor Infomal

16 Januari 2025   18:40 Diperbarui: 16 Januari 2025   18:40 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sektor Informal

Sektor informal, juga dikenal sebagai ekonomi informal, mengacu pada kegiatan ekonomi yang tidak terdaftar atau tidak diatur oleh pemerintah dan lembaga resmi lainnya. Berbeda dengan sektor formal yang mematuhi regulasi ketenagakerjaan, sektor informal seringkali tidak memiliki kontrak kerja yang jelas, tidak membayar pajak, dan tidak mendapatkan perlindungan sosial seperti jaminan kesehatan dan pensiun.

Ciri-ciri Tenaga Kerja di Sektor Informal

  • Tidak terdaftar secara resmi: Pekerja sektor informal biasanya tidak tercatat dalam data ketenagakerjaan pemerintah.
  • Tanpa kontrak kerja: Banyak pekerja di sektor informal yang bekerja tanpa adanya kontrak resmi, sehingga hak-hak mereka sering kali tidak terlindungi.
  • Pendapatan tidak tetap: Pendapatan pekerja informal sering kali fluktuatif, tergantung pada permintaan pasar dan kondisi ekonomi.
  • Kurangnya perlindungan sosial: Pekerja sektor informal tidak mendapatkan jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan atau Jaminan Hari Tua.
  • Bekerja secara mandiri atau dalam kelompok kecil: Banyak pekerja sektor informal bekerja sendiri atau dalam usaha kecil yang tidak terorganisir secara formal.

Karakteristik Sektor Informal

  • Ketiadaan Kontrak Kerja Formal: Pekerja sektor informal umumnya tidak memiliki kontrak kerja tertulis yang mengikat mereka dengan pemberi kerja. Pekerja ini bisa bekerja secara mandiri atau berdasarkan kesepakatan lisan dengan pemberi kerja.
  • Tidak Ada Perlindungan Hukum Dan Sosial: Pekerja informal tidak mendapatkan perlindungan yang diberikan oleh negara dalam bentuk jaminan kesehatan, asuransi, cuti, atau jaminan pensiun, yang biasanya diberikan kepada pekerja di sektor formal.
  • Pendapatan Yang Tidak Menentu: Pekerja sektor informal seringkali tidak memiliki pendapatan tetap. Mereka bergantung pada faktor eksternal seperti kondisi cuaca, permintaan pasar, atau musiman dalam pekerjaan mereka. Hal ini menyebabkan pendapatan mereka tidak stabil dan tidak terprediksi.
  • Pekerjaan Tidak Terorganisir: Tidak ada serikat pekerja atau organisasi formal yang mewakili mereka. Pekerja sektor informal sering kali bekerja secara mandiri, tanpa peraturan atau pengawasan ketat.

Contoh Tenaga Kerja Sektor Informal

  • Pedagang kaki lima -- Mereka yang berjualan di jalanan, pasar, atau tempat umum tanpa izin usaha resmi.
  • Ojek online (driver motor) atau ojek pangkalan -- Pekerja transportasi yang tidak terdaftar dalam sistem formal.
  • Buruh harian lepas -- Seperti pekerja bangunan atau pekerja pembersih yang bekerja berdasarkan kontrak sementara tanpa jaminan pekerjaan tetap.
  • Petani kecil -- Petani yang mengelola lahan pertanian secara individu atau keluarga tanpa akses ke program atau perlindungan dari pemerintah.
  • Pekerja rumah tangga -- Seperti pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah tangga pribadi tanpa kontrak formal atau jaminan sosial.
  • Seniman jalanan -- Seperti musisi, pelukis, atau performer yang bekerja di ruang publik untuk mendapatkan penghasilan.
  • Pekerja lepas (freelancer) -- Pekerja yang menawarkan jasa (misalnya desain grafis, penulis, atau penerjemah) namun tidak terikat kontrak formal dengan perusahaan.

Faktor yang Mendorong Terjadinya Tenaga Kerja Sektor Informal

  • Kebijakan Pemerintah yang Belum Memadai: Ketika kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan pemerintah tidak efektif dalam menciptakan lapangan kerja formal, maka sektor informal menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang mencari nafkah.
  • Tingkat Pengangguran Tinggi: Ketika pasar kerja formal tidak mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang besar, banyak orang terpaksa bekerja di sektor informal. Sektor ini dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak meskipun tidak memiliki struktur yang jelas.
  • Kurangnya Keterampilan dan Pendidikan: Banyak pekerja informal berasal dari kalangan dengan pendidikan rendah dan keterampilan terbatas, yang membuat mereka lebih mudah terjebak dalam pekerjaan di sektor informal. Pendidikan yang terbatas sering kali membuat mereka kesulitan untuk masuk ke sektor formal.

Dampak Positif Tenaga Kerja Sektor Informal

  • Peluang kewirausahaan
  • Penyedia lapangan pekerjaan
  • Fleksibilitas kerja

Dampak Negatif Tenaga Kerja Sektor Informal

  • Kurangnya perlindungan sosial
  • Pendapatan tidak menentu
  • Ketidakadilan ekonomi

Tantangan yang Dihadapi oleh Pekerja Sektor Informal

  • Akses Terbatas ke Layanan Kesehatan dan Pendidikan: Pekerja sektor informal sering kali tidak terdaftar dalam program jaminan sosial atau layanan kesehatan, sehingga mereka kesulitan mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang layak.
  • Eksploitasi oleh Pemberi Kerja: Karena kurangnya regulasi yang mengatur pekerja sektor informal, mereka sering dieksploitasi oleh pemberi kerja dalam bentuk upah rendah, jam kerja yang berlebihan, atau ketidakpastian kerja.

Kesimpulan

Sektor informal merujuk pada kegiatan ekonomi yang tidak terdaftar atau diatur oleh pemerintah, dan pekerja di sektor ini umumnya tidak memiliki kontrak kerja resmi atau perlindungan sosial. Ciri-ciri utama tenaga kerja sektor informal antara lain pendapatan yang tidak tetap, tidak adanya perlindungan hukum dan sosial, serta kurangnya organisasi yang mewakili mereka. Contoh pekerja sektor informal termasuk pedagang kaki lima, ojek online, buruh harian lepas, petani kecil, pekerja rumah tangga, dan pekerja lepas (freelancer).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun