Assalamualaikum wr.wb.
Hallo temen-temen. Ada yang tahu gak nih? Beberapa hari terakhir lagi viral adanya kata-kata (INDONESIA??? TERSERAH!!! Suka-suka kalian saja). Maupun yang begini (Indonesia terserah kalian saja).
Kata-kata itu sebenarnya suatu sindiran bagi kita yang sering keluyuran, bagi kita yang tak menaati peraturan. So, kiranya kata-kata yang muncul itu adalah ungkapan hati kecil para team medis yang telah mempertaruhkan nyawa, rela tidak bertemu keluarga, demi menyembuhkan para pasien yang terpapar virus Covid-19, perjuangan mereka tak lain halnya demi bangsa dan rakyat Indonesia, tetapi apa respon masyarakat Indonesia?? Mereka tak sadar, bahwa apa yang mereka lakukan (keluar di tengah kerumunan tanpa tujuan yang pasti) yang seolah-olah tak menghargai para perjuangan team medis. Banyak team medis yang berguguran.
Apalagi setelah beredar foto-foto viral dimedsos tentang aktivitas masyarakat di tengah pandemic covid-19. Seperti Di Roxy Mall Jember. Masyarakat entah tanpa rasa khawatir atau bagaimana, rela berbelanja di mall desak-desakan. Hampir tak ada jarak sama sekali. Hal ini dapat menyebabkan penularan virus covid-19 semakin mudah.
Kemudian, beredar juga foto di bandara Soekarno-Hatta yang memperlihatkan antrean panjang. Mudik bukan masalah yang sepele. Semua orang pasti menginginkan mudik. Sama halnya para team medis yang sekarang berjuang demi kesembuhan para pasiennya. Tanpa disadari, kalian yang nekad untuk mudik kemungkinan besar sangat rentan membawa sebuah virus. Dengan bersengggolan ataupun saling sentuh, dapat menyebabkan penularan virus covid-19.
Bahkan masih banyak lagi keramaian-keramaian di kota-kota lain.
Dimanakah letak kesadaran?
 Hari ini adalah hari yang bersejarah untuk Indonesia. Ada dua peristiwa penting yakni berdirinya Bodi Utomo (20 Mei 1908) dan ikrar sumpah pemuda (28 Oktober 1928). Adanya semangat kesadaran nasional yang membara api. Sehigga, tepat pada 1959 ditetapkan sebagai harkitnas (Hari Kebangkitan Nasional) tanpa libur.
Tepat Hari Kebangkitan Nasional pada Rabu, 20 Mei 2020 ini. Mari bersama-sama kita bangkit dari kesadaran. Kesadaran akan pentingnya cita-cita bersama tanpa mengedepankan egoism. Sejenak mari kita hilangkan sifat keegoisan yang terlah mendarah daging. Memang saya mengakui bahwa sifat egois adalah sifat yang sangat manusiawi, tetapi sifat egois ini pun juga ada takaran waktu, tempat maupun keadaan.Â
Dalam situasi yang genting dan darurat seperti ini, memang sangat tepat jika kita harus meninggalkan rasa egois. Diam di rumah adalah perintah saat ini. Perintah untuk kelangsungan kehidupan kedepannya. Saya tak ada menyalahkan mereka yang berkeliaran mencari uang. Bagi orang-orang yang masih bekerja, biarlah bekerja. Bagi orang yang melaksanakan tugas, biarlah menyelesaikannya.Â