Pada suatu ketika, ada seorang perempuan yang amat sangat mengutuk perempuan lain yang memiliki preferensi pakaian berbeda dengannya. "Ah pasti dia nanti masuk neraka." "Tuhan pasti ga suka dia." "Kenapa sih dia ga berpenampilan kaya aku begini." Begitulah kira-kira yang dibenak sang perempuan pada saat itu.
Lalu suatu ketika, perempuan tersebut melalui beberapa fase hidup yang mengantarkannya pada pertanyaan, "Kenapa aku mengenakan pakaian ini? Apakah aku ingin? Atau takut akan hukuman Tuhan? Atau apa?" Lalu kemudian dia memutuskan menanggalkan atribut tersebut dan 'mengembara' secara spiritual.
Yang terakhir, perempuan tersebut berada di suatu titik pemahaman bahwa preferensi pakaian, sejauh apa iman adalah hal yang personal. Tak sepatutnya dia sebagai manusia mengambil peran Tuhan menentukan surga dan neraka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H