Di sisi lain, pemerintah juga tentu punya peran penting dalam membangun kepercayaan diri dari saudara-saudara penyintas Kusta. Dengan memberikan fasilitas seperti konseling gratis bagi penyintas Kusta, Kelompok pelayanan kesehatan yang nyaman dan non-diskriminatif, serta membentuk Kelompok Perawatan Diri (KPD) sehingga saudara-saudara penyintas Kusta dapat menerima keadaan yang ia miliki, mulai mencintai dirinya sehingga mereka merasa nyaman memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan inklusif, melakukan pengobatan secara konsisten, dan merasa nyaman hidup berdampingan dengan masyarakat.
Hal ini tentu akan menumbuhkan dampak baik, di mana ketika penyintas Kusta membentuk positif, kebaikan ini tentu akan menular kepada orang lain, terutama saudara penyintas Kusta lainnya. Selain itu diharapkan saudara-saudara penyintas Kusta turut menyuarakan pentingnya kesehatan diri dalam masyarakat, berbagi pengalaman dan turut memotivasi teman-teman Kusta lainnya.
Tulisan ini saya dedikasikan terbit pada peringatan Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia. Doa demi doa terpintal di setiap kata yang tertulis pada artikel ini. Harapan akan Indonesia yang tangguh dan tumbuh selalu dipanjatkan, termasuk dalam isu-isu sosial dan kesehatan masyarakat kita. Karena seperti kata pepatah, "mens sana in corpore sano" yang artinya "di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat." Â Semoga ketika masyarakat kita sehat, jiwa-jiwa dari tiap masyarakat kita turut sehat dan optimis.
#SalamSehat
sumber: NLR Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H