Abstrak
Pada awal abad ke-20, kondisi di Tenggara Eropa memanas & konflik bermunculan. Kekaisaran Turki Ottoman (Turki Usmani) yang pada saat itu berkuasa, berperang melawan bekas jajahannya yang memerdekakan diri. Negara-negara itu (Bulgaria, Yunani, Montenegro, dan Serbia) bersatu mengalahkan kekaisaran Turki Ottoman dalam perang yang berlangsung pada 1912. Namun pada 1913, negara-negara ini  saling berperang karena perebutan wilayah setelah mereka merdeka dari Turki Ottoman. Serbia dan golongan nasionalisnya waktu itu berambisi untuk memerdekakan etnis Slavia di Bosnia dan Herzegovina, yang berada dibawah kuasa kerajaan Austria-Hongaria. Kepala Intelijen Militer Serbia, Kolonel Dragutin Dimitrijevi, meyakini kemerdekaan bisa diwujudkan dengan membunuh Franz Ferdinand.
Pendahuluan
Sejarah perang dunia I, tak bisa dilepaskan dari pembunuhan Franz Ferdinand, yang menjadi pemicu pertempuran besar tersebut. Insiden terbunuhnya Franz Ferdinand terjadi di Sarajevo Serbia pada tanggal 28 Juni 1914. Ia tewas di tembak bersama istrinya (Sophie Chotek) yang merupakan Duchess Hohenberg (gadis bangsawan Jerman). Franz Ferdinand adalah pria kelahiran Graz, Austria, pada 1863 dari dinasti Hapsburgs. Franz Ferdinand adalah putra dari pangeran Karl Ludwig, adik Raja Austria-Hongaria Franz Joseph.
Bagian Inti
Franz Ferdinand sudah dilatih menjadi tentara sejak kecil. Pada usia 12 tahun, dia sudah mengemban jabatan militer. Pada saat umur 31 tahun, menjabat sebagai Mayor Jenderal. Pada tahun 1889, putra raja (pangeran Rudolf) bunuh diri. Pada peristiwa ini, membuat ayah Franz Ferdinand menjadi calon raja berikutnya. Namun pada 1896, ia meninggal karna demam tifoid. Franz Ferdinand pun disiapkan menjadi calon raja berikutnya, sekaligus sebagai pewaris takhta kekaisaran Austria-Hongaria.
Pembunuhan Franz Ferdinand dan istrinya dilakukan oleh kelompok teroris Serbia (Black Hand), penembaknya bernama Gavrilo Princip. Pada tanggal 28 Juni 1914 pukul 10.45, Ferdinand dan istrinya, dibunuh menggunakan pistol jenis FN Model 1910. Franz dan Sophie, pada saat itu sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Bosnia, yang telah dianeksasi oleh Austria-Hongaria. Pada tanggal 28 Juni, mereka pergi ke Ibu Kota Saravejo untuk memeriksa pasukan kekaisaran yang di tempatkan disana. Awalnya, pasangan itu diserang oleh anggota organisasi Black Hand lain (Nedeljko Cabrinovic) yang melemparkan granat ke arah mobil. Untungnya pada saat itu, granat jatuh di dekat mobil pengiring di belakang Ferdinand, sehingga meledak dan melukai para pengiringnya.
Setelah istirahat sebentar, Franz Ferdinand dan istrinya ingin mengunjungi korban Cabrinovic yang dirawat di rumah sakit lokal. Celakanya, tidak ada satu orang pun yang memberi tahu sopir, bahwa rencana perjalanan berubah. Ketika kesalahan disadari, si sopir pun harus memutar balik, dan kondisi itu dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Princip yang sedang berada di kafe seberang jalan. Dia segera menuju mobil tempat pasangan kerajaan itu berada dan menembak mereka semua. Pertama dia menembak perut Sophie, sebelum dia menembak leher Franz Ferdinand. Ferdinand dan Sophie meninggal sebelum sampai di rumah sakit, dan jenazah mereka dimakamkan di Kastil Artstetten, Austria.
Penutup
Setelah Franz Ferdinand tewas, Austria-Hongaria mengirim ultimatum untuk segera menyelesaikan perkara ini, tetapi jawaban Serbia tidak menyenangkan dan membuat konflik semakin panas. Akibat tidak ada tidak lanjut, Austria-Hongaria mendeklarasikan perang melawan Serbia pada tanggal 28 Juli 1941. Perang ini segera melebar, Â karena negara lain ikut campur. Kekaisaran Rusia mendukung Serbia, sedangkan Austria-Hongaria mendapat jaminan perlindungan dari Kaisar Jerman, Wilhelm II. Sekutu Rusia (Perancis) merespon kejadian ini dengan menyatakan perang terhadap Jerman pada tanggal 3 Agustus. Lalu, Jerman menduduki Belgia pada tanggal 4 Agustus. Peristiwa ini membuat Inggris menyatakan perang dengan Jerman. Begitulah cerita sejarah Perang Dunia I, yang awal mulanya yaitu pembunuhan Franz Ferdinand.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H