Kegagalan kota-kota besar di Indonesia dalam menyediakan angkutan umum yang nyaman dan aman malah dibarengi dengan semakin memburuknya kondisi angkutan umum itu sendiri. Menurunnya kualitas pelayanan disinyalir penyebab menurunnya juga jumlah penumpang. Diperparah dengan kebijakan yang ada terhadap pengabaian minibus dan bus. Pemerintah seharusnya lebih memberikan perhatian terhadap permintaan dan potensi transportasi umum di kota-kota di Indonesia.
Transportasi umum merupakan fasilitas yang wajib dipenuhi oleh pemerintah. Sebab mobilitasnya digunakan warga untuk kebutuhan. Di kota-kota besar di Indonesia, penggunaan transportasi umum, seperti bus dan minibus (angkot), mengalami penurunan setiap tahunnya. Penyebabnya adalah perbaikan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat. Hal ini berdampak pada peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi yang memberikan fleksibilitas pergerakan yang lebih tinggi, dan pada saat yang sama, terjadi penurunan penggunaan angkutan umum.
Fenomena ini terjadi karena pemangku kepentingan industri angkutan umum tidak dapat mengikuti tren pasar dan tidak dapat memenuhi kebutuhan angkutan masyarakat. Angkutan umum dinilai masih kurang efektif. Apalagi diperburuk dengan persaingan tidak sehat yang terjadi antara angkutan umum. Sementara itu, upaya pemerintah dalam menerapkan strategi baru untuk meningkatkan mobilitas kota masih belum membawa perubahan signifikan. Di sisi lain, perlakuan pemerintah terhadap industri angkutan umum berbeda-beda di setiap kota.
Kurangnya keterlibatan dan investasi pemerintah dalam sistem transportasi umum merupakan salah satu alasan mengapa industri transportasi umum di kota ini belum berkembang.
"The past decade has seen an increased awareness of the links between social exclusion and public transport services. A lack of access to public transport services can influence an individual's access to employment, education, leisure, activities and health services." -- Jane Lethbridge (Dosen Utama, Unit Penelitian Internasional Pelayanan Publik, Sekolah Bisnis, Universitas Greenwich.)
Beberapa masalah di Indonesia yang menyebabkan transportasi umum tidak efektif:
* Armada milik perorangan
* Transportasi yang di bawah standar
* Kinerja layanan rendah
* Kurangnya infrastruktur
* Persaingan tidak sehat antar angkutan
* Tarif yang dinilai tidak wajar
Solusi terhadap permasalahan transportasi umum di Indonesia merupakan hal yang tiap tahunnya tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah. Di Indonesia, transportasi dan infrastruktur tidak seimbang. Untuk menyiasati ketimpangan ini dibutuhkan reformasi. Tahapan reformasi tersebut adalah:
* Analisis (permintaan, rute, perencanaan operasi, tarif, dan integrasi pembayaran)
* Desain infrastruktur dan armada (halte bus, terminal, depo, akses, dan perencanaan teknologi)
* Regulasi dan Desain Kelembagaan
* Model Bisnis, Keuangan dan Operasional
* Model Transisi Industri Angkutan Umum
Today's decisions and investments will shape our cities of the future. Our approach to how we plan and use public transport will need to evolve and I'm excited by the opportunities we see before us. Public transport could make our cities better places to live, while making mobility cheaper, safer, more accessible, and better for our environment. But we can't wait thirty years for that to happen. We need to envision a desirable future, and start to navigate our way through the transition.
Peter Mersi, Kepala Eksekutif Kementerian Perhubungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H