Mohon tunggu...
sindi maulana
sindi maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biologi/Saintis

Hi guys welcome to my platform blog!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jerit Luka dalam Kelam

30 Desember 2024   18:28 Diperbarui: 30 Desember 2024   18:28 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bali, 2024Sumber: Dokumen pribadi

Cinta yang diberi tanpa batas, kepada insan berwajah manis (dikatanya),                                                                                                                   namun berbudi palsu telah menjebak dalam ilusi fana
duri dustanya menorehkan luka,
tiga bulan berlalu, getir itu masih bernapas,
menjadi saksi munafik yang bersembunyi dibalik lugu senyuman

Langkahnya, penuh ambisi, menapak tanjakan curam
hingga akhirnya tergelincir,
mahkotanya jatuh! terhempas bersama egonya,
Oh ampun! bagai kilat menyambar hati!
jerit sakitnya, hingga kini bergema di sanubariku, menggantung di ruang-ruang pikiranku
Syukur, raganya selamat, meski jiwanya patah

Kini, aku berharap ia memilih jalan berbatu,
yang membisikkan kejujuran di setiap likunya
belajarlah dari luka ini, jangan bermain api.
adakah ruang untuk penyesalan?
atau hanya angin yang membawa pesan kosong?
Tuhan, semoga hatinya dipulihkan,
dan langkahnya kembali lurus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun