Kucing hitam dianggap sebagai pembawa sial bagi beberpaa masyarakat yang memercayainya. Asal muasal mitos ini berawal dari abad pertengahan yang menganggap kucing hitam sebagai jelmaan setan sekaligus peliharaan penyihir.
Hal ini cukup krusial mengingat dugaan membawa sial di Indonesia terhadap kucing hitam "dapat" berlaku jika kita membunuh kucing tersebut tanpa bertanggung jawab menguburkannya. Beberapa orang bisa menjadi kelompok yang memercayai ataupun tidak tergantung persepsi yang ingin mereka tafsirkan.
Sehingga entah kesialan atau keberuntungan yang dibawa kucing hitam dapat terjadi ataupun tidak. Alangkah baiknya dapat dengan logis menerima mitos ini sebagai sesuatu yang ingin dikonsumsi individu.
Bagaimanapun mitos adalah hal yang telah mengakar sejak dahulu hingga kini tergantung berapa banyak orang yang masih memercayainya berdasarkan pengalaman pribadi ataupun sekedar antisipasi saja. Banyaknya informasi yang belum jelas asal-usulnya dan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah bagi beberapa kaum sulit untuk diterima sebagai bagian dari ilmu pengetahuan.
Ditulis oleh Sindi Suci Lestari dan Angel Lika Susanto
Referensi
Suwed, A. Muhammad. 2015. Panduan Lengkap Kucing. Jakarta: Swadaya.
https://sepis.iainpare.ac.id/2020/04/fakta-unik-yang-mengubah-perspektif.html. (2020). Diakses pada tanggal 08 November 2022.
https://www.kompas.com/homey/read/2022/08/01/130500276/asal-usul-takhayul-kucing-hitam-yang-dianggap-bawa-sial-dan-faktanya?page=all. (2022). Diakses pada tanggal 08 November 2022.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI