Secara tradisional, asesmen berarti testing. Asesmen terdiri dari berbagai aktivitas yang lebih komprehensif, mencakup berbagai strategi untuk mengumpulkan informasi tentang siswa yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi pengembangan individu dan istitusional (Baker, 2004).
Sedangkan diasnotik adalah usaha pembimbing (konselor) menetapkan latar belakan masalah atau faktor-faktor penyebab timbulnya masalah pada siswa (klien).
Semua pekerjaan inti (layanan) dalam BK baik konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, pemberian informasi, dan sebagainya haruslah berpangkal dari hasil asesmen yang memadai. Data hasil asesmen yang memadai dapat menjadi dasar melakukan tindakan edukatif yang tepat, sehingga efektif (bisa mencapai tujuan), termasuk penempatan dalam bidang belajar yang tepat.
Berbagai macam tujuan asesmen dalam Bimbingan dan Konseling:
Diperoleh gambaran relatif utuh mengenai peserta didik (individu maupun kelompok), sehingga gejala positif dan negatif mengindikasikan adanya potensi dan masalah dapat dirumuskan dan akar permasalahan dapat ditemukan;
Data yang menggambarkan keadaan peserta didik yang lengkap dijadikan dasar merancang program bimbingan yang sesuai kebutuhan peserta didik;
Asesmen dilakukan dalam rangka proses umpan balik untuk mengukur efektivitas program Bimbingan dan Konseling (dan berbagai intervensi lain; asesmen dalam arti evaluasi);
Pemecahan masalah adalah tindakan lanjutan dari asesmen, apabila asesmen berhasil mengungkap masalah individu (selain potensi)
Berbagai macam tujuan diasnotik dalam Bimbingan dan Konseling:
Siswa memahami dan mengetahui kekeliruannya;
Siswa memperbaiki kesalahannya;
Siswa dapat memilih cara ayau metode untuk memperbaiki kesalahannya;
Siswa dapat menguasai pelajaran dengan baik;
Siswa dapat meningkatkan prstasi belajarnya.
Asesmen dapat dilakukan dengan meneliti database dan laporan perkembangan tahunan ( adequate yearly progress report). Selain itu, metode-metode yag bersifat kualitatif dapat digunakan untuk keperluan itu, seperti survey, diskusi kelompok (focus group discussion), wawancara dan observasi (Erford, 2007).
Asesmen terdiri dari beberapa aktivitas: (1) Penghimpunan/ menggali data dengan metode dan alat tertentu; (2) Analisis data dan penafsiran; (3)Menyimpan data; (4) Memakai data sebagai dasar melakukan interverensi Bimbingan dan Konseling.
Macam-macam asesmen tes dalam Bimbingan dan Konseling: (1) Tes IQ(kecerdasan); (2) Tes kepribadian; (3) Tes bakat; (4) Tes minat; (5) Tes presentasi
Macam-macam asesmen non tes dalam Bimbingan dan Konseling: (1) Metode Observasi; (2) Metode Kuesioner; (3) Metode interview; (4) Metode Metode studi kasus; (5) Metode inventori; (6) Metode sosiometi; (7) Metode biografis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H