Mohon tunggu...
Sindi Fatikasari
Sindi Fatikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNUSA

Midwifery student

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berani Beda Itu Lebih Baik

2 April 2023   20:40 Diperbarui: 2 April 2023   20:58 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pada Tahun 2014 saya duduk di bangku kelas V SD. Pada waktu itu saya semangat dalam belajar, hingga pulang sekolah pun langsung mengerjakan PR dari Guru saya. Di sisi lain saya juga mengaji dan juga les private. Saya Les Private sejak duduk di Bangku Kelas II SD. Dengan adanya belajar sepulang sekolah, dan les private setelah pulang mengaji saya menjadi jarang bermain. Bahkan suatu ketika teman saya mengajak saya bermain petak umpet saya pun menolaknya karena sudah jam les. Sejak kecil memang didikan dari orang tua saya disiplin. Berangkat sekolah tidak boleh terlambat, dan uang saku sisa sekolah harus ditabung.

Waktu Kelas IV SD Saya terpilih untuk mewakili sekolah dalam lomba pidato tingkat Kecamatan. Disitu saya dilatih keras oleh Guru Bahasa Indonesia saya, mulai Pulang Sekolah hingga sore hari. Waktu mengaji dan les private saya pun terganggu. Akhirnya sepulang latihan tersebut saya mengaji dan setelah maghrib saya lanjutkan les private. Disini saya sudah mulai mengerti perjuangan saya dengan teman saya pun sudah beda. Waktu Hari H Lomba saya dirias dan dipakaikan dress yang indah. Saya sudah cukup menguasai naskah pidato yang diberikan Guru saya. 

Namun belum rezekinya, waktu lomba saya kalah dengan SD lain dengan alasan kurang menjiwai naskah pidato. Disitu saya cukup kecewa dengan diri saya, namun saya sadar belum waktunya untuk menang. Sewaktu Kelas V SD sesudah dhuhur Guru Matematika memanggil saya di ruang Kepela Sekolah. Dengan takut dan cemas saya memasuki ruang Kepsek dan ternyata Saya dipilih untuk mengikuti Olimpiade. Disitu saya terharu dan masih tidak percaya kalau dipilih kembali. Waktu itu saya dipilih untuk mengikuti Olimpiade Matematika IPA (MIPA) dan Olimpiade Siswa Berprestasi. Disitu saya sadar bahwa ikhlas dan tabah itu perlu. Dengan dipilihnya saya, saya tidak ragu lagi untuk memulai sesuatu yang baru. Bimbingan MIPA serta mata pelajaran yang lain saya lakukan setelah pulang sekolah dengan Guru saya, dan dilanjutkan dengan les private. Disini saya bersungguh - sungguh ingin mendapatkan juara dan membanggakan bapak ibu guru, serta menjunjung nama baik SD saya.

Tanpa rasa ragu, saya meminjam buku di perpustakaan sekolah untuk saya pelajari di tempat les. Tak lupa mengaji pun saya laksanakan setelah sholat isya' dikarenakan kesibukan saya seharian. Waktu Olimpiade pun tiba, terlihat berbagai siswa ambis datang di Olimpiade tersebut. Disitu saya tidak ragu, saya yakin saya bisa menang. Olimpiade tersebut dimulai dengan fokus dan lancar dan diawasi berbagai juri dan juga pengawas dari Dinas Pendidikan. Waktu pengumuman tiba diumumkan dengan lantang oleh juri dan pengawas disitu jantung saya berdetak kencang. Dimulai dari Juga III, Juara II, Dan Juara I. Di Juara III tidak disebutkan nama saya, begitu juga waktu pengumuman Juara II. Waktu yang di nanti pun tiba Pengumuman Juara I, dipanggilnya nama saya dan asal sekolah saya. Saya sangat kaget dan terharu. Para Guru pengantar siswa Olimpiade pun dipersilahkan masuk. Disitu saya dipeluk erat oleh Guru Matematika saya dan beliau sempat menangis terharu.

Beliau seorang Guru Matematila yang hebat yang kompeten dalam bidangnya serta sabar. Nama beliau adalah Bu Mujiati, dipanggil dengan sebutan Bu Muji. Disitu saya maju untuk menerima Piala dan Sertifikat Kejuaraan Olimpiade MIPA dan Olimpiade Siswa Berprestasi. Saya sangat bersyukur dan bahagia karena usaha dan do'a semua orang yang support saya. Segala rangkaian acara pun telah selesai. Guru sayamengantarkan saya pulang ke rumah. Disitu saya langsung memberitahu kedua orang tua saya.  Alhamdulillah ibu Sangat bangga nak sama kamu, ucap ibu saya sambil menangis terharu. Pada malam hari ayah saya memberi hadiah dan hadiah tersebut adalah barang yang saya sangat inginkan. Pada keesokan harinya saya sekolah dengan membawa piala dan sertifikat Olimpiade tersebut. Pada hari itu adalah Hari Senin upacara bendera dengan khidmat. Waktu itu kepala sekolah bertugas sebagai pembina upacara. Dengan lantang dan tegas nama saya dipanggil dan foto bersama kepala sekolah. Disitu saya gugup karena banyaknya peserta upacara. Sesi Foto dan penyampaian informasi pun selesai. Para Guru Foto bersama saya.

Pada waktu itu nama saya terkenal di SD , banyak adek kelas yang awalnya tidak mengenal saya jadi kenal dengan saya. Piala pun diminta Kepela Sekolah untuk di simpan di almari sekolah. Saya hanya mendapatkan sertifikat namun saya tidak mempersalahkan hal itu. Saya bangga dengan diri saya, akhirnya mimpi - mimpi dan keinginan saya terwujud. Saya sadar untuk mendapatkan hasil maksimal , usaha juga harus maksimal. Adanya pengalaman ini saya terapkan giat belajar dan jangan lupa berdo'a. Waktu kenaikan kelas pun tiba dan diumumkan Rangking I. Guru saya menyebutkan nama saya serta perolehan skor raport. Alhamdulillah setiap kenaikan kelas saya selalu mendapatkan Rangking I . Saya mendapatkan hadiah dari Guru saya, bahagia dan terharu. Liburan semester pun tiba, dan waktu itu saya naik Kelas VI.

Nama : SINDI FATIKASARI

NIM : 1250022001

Prodi : D3 Kebidanan

Universitas : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Tugas UTS Bahasa Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun