Mohon tunggu...
Sindi Putri
Sindi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar | Menulis Seadanya

Menuangkan pikiran dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keamanan Pangan | Faktor-Faktor Penyebab | Pencegahan

17 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 17 Januari 2025   17:53 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com

Topik keamanan pangan selalu saja menjadi sorotan setiap tahun. Terciptanya makanan bukan hanya sebab tersedia lalu dimakan tanpa memperhatikan aspek keamanannya. Sebenarnya seberapa penting keamanan pangan dalam hubungannya dengan pangan ?

Sebelum itu mari kita lihat beberapa peristiwa seperti timbulnya alergi, kontaminasi pangan atau keracunan makanan yang mengakibatkan beberapa orang masuk rumah sakit atau bahkan yang terparah adalah meninggal dunia. Adanya kejadian-kejadian seperti itu harusnya membuat kita semua peduli dan yakin bahwa keamanan pangan sangat penting.

Apa itu Keamanan Pangan ?

Sebuah jaminan bahwa pangan aman dikonsumsi, terlepas dari bahaya-bahaya yang menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, aman dari kontaminasi dan tidak menimbulkan keracunan. Keamanan pangan menjadi masalah yang substansial untuk dikaji, mengingat adanya bahaya keamanan pangan merugikan pihak konsumen dan produsen.

Faktor-Faktor yang Menimbulkan Bahaya pada Pangan

Terdapat beberapa faktor yang menimbulkan bahaya pada pangan, dikategorikan menjadi 4 faktor :

Bahaya Biologi

Bahaya biologi termasuk organisme patogenik yang hidup dan menyebabkan ancaman bagi konsumen, berasal dari udara air, udara seperti bakteri, parasit, virus dan prion seperti bakteri Salmonella spp.

Bahaya Kimia

Bahaya kimia dapat timbul ketika terdapatnya senyawa kimia yang jika dimasukkan dalam pangan akan menimbulkan kontaminasi bagi konsumen, dapat berasal dari pangan alami, bahan baku, timbul ketika proses pengolahan berlangsung maupun ketika senyawa tersebut ditambahkan ke dalam proses pengolahan, kontaminan dari lingkungan. Dalam hal ini seperti penambahan bahan tambahan pangan yang melebihi batas, cemaran bahan pembersih yang masih menempel pada peralatan masak.

Bahaya Fisik

Bahaya fisik berupa benda atau material yang tidak beracun, akan tetapi jika masuk dalam makanan akan menimbulkan luka, kerusakan gigi dan bisa tersedak misalnya saja peniti, rokok, rambut, kuku, pecahan kaca dan batu.

Allergen

Berasal dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi sehingga dikategorikan sebagai allergen seperti susu, telur dan kacang. Gejala umum yang ditimbulkan seperti ruam merah di kulit, gatal dan biduran. Biasanya bahan-bahan yang dikategorikan sebagai allergen, dalam kemasan ditulis dengan huruf tebal atau miring.

Pencegahan Bahaya Keamanan Pangan

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah bahaya keamanan pangan.

  • Penerapan HACCP bagi produsen untuk mengantisipasi adanya bahaya pangan, memantau setiap bahan baku dan proses yang berkaitan dengan pangan serta berpedoman pada SNI.

  • Mengecek kemasan pada bagian label, komposisi, waktu kadaluarsa dan keseluruhan informasi pada produk makanan/minuman sebelum melakukan pembelian bagi konsumen.

  • Sosialisasi dan pelatihan tentang keamanan pangan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan melibatkan pihak terkait seperti produsen, konsumen, pengawas makanan dan badan pemerintah.

  • Peningkatan literasi informasi dan ilmu pengetahuan dengan membaca dan memahami dari sumber-sumber terpercaya.

  • Pada proses pengolahan makanan tidak mencampur-campurkan tempat antara bahan baku segar dan makanan yang sudah jadi, serta menjaga kebersihan.

Tetap belajar dan semoga bermanfaat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun