Mohon tunggu...
sindaumi
sindaumi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rimba Merah

23 Januari 2025   10:02 Diperbarui: 23 Januari 2025   10:02 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hutan yang hijau kini terancam neraka

Dalam kepanikan, Bora mencari ibu,

Diantara dedaunan yang terbakar,

Pipin menuntun dengan kepedulian

Namun, tekad bora tak tergoyahkan

 

Teriakan menyayat kekeningan 

Pohon tumbang menimpa ibu yang tercinta

Bora menangis,menyisakan luka dalam,

Hutan yang pernah hijau,kini merah terbakar 

                        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun