Pada masa kini kalau mendengar kata naskah, mungkin orang beranggapan bahwa itu tidak penting,selain dengan tulisannya yang kuno sulit untuk orang masa kini membacanya dan karena orang saat ini sibuk dengan teknologi yang canggih.Â
Naskah kuno semakin tersisihkan bahkan nyaris dilupakan. Penyimpanan naskah kuno yang tidak baik dan membuat naskah rusak dimakan rayap, berakhir dengan tulisannya yang tidak bisa dibaca kembali. Maka Pada tanggal 1-8 November 2022, Universitas Andalas mengadakan pameran di Perpustakaan UNAND lantai 3 dengan tema "Pemanfaatan Iluminasi Naskah Kuno Menjadi Motif Kain Khas Minangkabau".Â
Pameran ini memamerkan berbagai bentuk dengan menggunakan manuskrip tua sebagai motif kain yang indah. Dalam hal ini Universitas Andalas bekerjasama dengan SURI Institute atau Surau Intellectual For Conversation yang menyelenggarakan program promosi dan dana pendamping di bidang kebudayaan yang dikelola oleh Universitas Andalas.
SURI adalah lembaga naskah yang bergerak di bidang pengembangan teks filologi khususnya di Sumatera Barat. SURI telah berkontribusi dalam pengembangan dan pelestarian budaya yang didukung melalui kerjasama dengan pemerintah negara bagian Dinas Kebudayaan Sumatera Barat yang berkedudukan di kota Padang.Â
SURI didirikan pada tahun 2014 oleh Bapak Pramono dan dosen lain dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Sumatera Barat. SURI diaktifkan dan didanai penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini sejalan dengan Visi dan Program Promosi Kemendikbud di Departemen Kebudayaan tahun 2022, dimana SURI tidak hanya menulis dan mengembangkan manuskrip filologi, tetapi juga mempelajari budaya dalam manuskrip dan bentuk budaya lainnya.
Iluminasi adalah gambar yang menghiasi naskah, juga dikenal sebagai bingkai teks pada halaman pertama naskah. Pencahayaan atau dekorasi bingkai berfungsi untuk menarik atau memikat pembaca atau menambah nilai (artistik) pada naskah. Pameran menampilkan batik produksi peserta FBK SURI, jilbab, pakaian rajut yang juga menggunakan motif iluminasi, deta, naskah-naskah iluminasi, cap batik yang bermotif naskah iluminasi kuno Minangkabau, hingga dokumentasi saat proses membatik.
Untuk pendesainan dari naskah iluminasi menuju batik ragam dengan hias baru merupakan tugas dari Bang Alun yang merupakan Ilustrator pameran Universitas Andalas, semua motif batik yang dipamerkan didasarkan pada teks-teks kuno.Â
Salah satunya ragam iluminasi pada manuskrip khutbah dua hari raya motif yang diambil yaitu Burak dalam proses Tabuik karena merupakan dari segi visual dan bentuk mempresentasikan orang keramaian dan ada istilah dalam burak tersebut Bungo nan salapan yang ada di Pariaman dan didalam naskah itu ada wilayah Anam lingkuang yang di Pariaman itu luas sampai ke lubuk Alung. Ada juga motif yang banyak ditemukan di manuskrip Nusantara yang ukirannya seperti kaluak paku kacang balimbiang.Â
Dalam pameran terlihat banyaknya motif yang diambil dari naskah kuno untuk dijadikan motif pada kain, baju batik, baju kaos. Terlihat juga naskah kuno yang sudah rusak karena tintanya yang sudah luntur dan tulisannya tidak bisa dibaca. Salah satu produk yang dihasilkan oleh iluminasi manuskrip kuno yaitu Tote bag yang ada dalam pameran tersebut.
Pameran ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa dan bisa mengetahui pentingnya naskah kuno itu. Dengan ini bisa melestarikan naskah kuno yang ada di Minangkabau. Naskah kuno ini sangat penting karena banyak mengandung informasi yang ada pada masa lampau yang berguna untuk masa kini dan motifnya bisa berguna untuk industri kreatif seperti yang digunakan pada batik. Diharapkan dengan adanya pameran ini lebih menambah wawasan dan lebih merawat dan melestarikan naskah kuno, dan SURI lebih maju lagi kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H