Menjalani masa kuliah selama empat tahun tentu mahasiswa memiliki banyak barang yang menumpuk mulai dari buku, pakaian, sepatu, bahkan bermacam pernak pernik yang menghiasi kamar kos. Namun setelah lulus kita pasti bingung, akan dikemanakan barang-barang yang bejibun itu. Jika dibuang sayang, dibawa pulang semuanya terlalu banyak.
Barang-barang yang menumpuk tersebut tentu dalam kondisi masih sangat layak karena mungkin ada beberapa yang jarang tersentuh. Menjualnya adalah ide yang cukup bagus karena memiliki banyak manfaat. Selain tidak terbuang sia-sia dan mengurangi beban barang yang akan dibawa pulang tentu kita juga bisa mendapat keuntungan dari menjual barang-barang tersebut. Terlebih lagi jika barang itu berupa buku-buku, sisa kertas makalah, botol minuman, dan yang lainnya. Menjualnya pada mahasiswa baru atau adik tingkat tentu lebih membawa manfaat, apalagi menjualnya kepada pengepul barang bekas tentu akan lebih menguntungkan bagi kita.
Selain menghasilkan uang tambahan tentunya ini bisa menjadi peluang bisnis, karena tidak semua orang setelah lulus kuliah langsung mendapatkan pekerjaan. Menjual barang bekas kuliah secara tidak langsung melatih skill berbisnis. Dan uang hasil penjualan barang bekas bisa di investasikan misalnya, menjual laptop bekas dengan harga Rp 1.500.000. Maka hasil penjualannya bisa untuk membeli emas sebagai bahan investasi atau ditabung.
Menjual barang bekas kuliah juga bisa menjadi ladang amal. Terlebih mahasiswa yang membutuhkan barang-barang seperti buku, laptop dan lainnya tapi tak sanggup membeli yang baru pasti tertolong dengan adanya barang bekas tersebut. Daripada barang-barang bekas kuliah menumpuk digudang dan memenuhi lemari lebih baik dimanfaatkan oleh orang lain. Mereka yang membeli barang bekas juga pasti berterima kasih karena bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga lebih murah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H