"IKMAL-HOW TERUS BELAJAR DARI PENGALAMAN ORANG-ORANG TERHEBAT"
Memasarkan hasil buah Nanas,bentuk Selai,jus,anyaman Noken,Kalung di Ivent PON XX,dari kesadaran Kelompok usaha swadaya Ikatan Keluarga Malinwareg-Howursili kami,mendapatkan stand di Audotorium Uncen,usaha kerja keras kelompok IKMAL-HOW demi mengisi dalam ivent PON XX,untuk daerah kami Yalimo terlebih Khusus di Distrik Apahapsili.
Yalimo memiliki sumber daya Alam, Potensi ekonominya sangat cukup hanya ada kurang perhatian dan pembinaan kepada setiap orang yang bisa bersaing dalam kewirausahaan.
Potensi Nanas di Apahapsili Kabupaten Yalimo mempunyai iklim sangat cocok,buahnya mengandung  secara alami,manis sehingga kami kelompok ini mencoba belajar dari pengalaman Usaha lain seperti pembuatan Kopi,pembinaan,Pelatihan sehingga bisa menemukan hasil membuat Selai,Jus,Kripik dari hasil Nanas itu sendiri.
Dalam IKMAL-HOW demikianlah penerapannya. Menyadari adanya 1001 cara berhasil sukses, maka setidaknya kami sudah melalui proses yang sesungguhnya di dalam IKMAL-HOW.
Boleh menghayal tapi hayalilah yang hendak dieksekusikan. Boleh beretorika tapi retorikanya didahulukan tindakan nyata. Dengan begitu kita mampu menerjemahkan maksud pokok kehidupan saling mengisi saling membantu. Dan, itu merupakan edukasi terang yang hakiki.
Mari Anda, saya, dan kita semua menjadi terang terutama bagi diri kita masing-masing, keluarga, sesama, dan lebih dari pada itu menerangi sekaligus meluruskan jalan untuk Tuhan sebab di atas Tanah Papua ini tidak ada orang bodoh yang ada hanya malas sehingga kita belajar bersama dalam usaha-usaha hasil potensi Alam Papua,terang Penangung Jawab Ismael Walianggen dalam Diskusi ngopi di sasana kediaman-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H