Mohon tunggu...
Marsya Sinarani
Marsya Sinarani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Karyawan swasta yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"Pinjam Buku Bayar dengan Tulisan"

24 Desember 2013   06:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harus miris atau tertawa ketika temanku melihat tulisanku terpampang di media online dia berkata

“Wah keren ya tulisannya bisa ada di web, itu kamu ngopy darimana?”

“Nggak ngopy, aku nulis sendiri,” jawabku setengah kesal karena hasil karya sendiri dituduh menjiplak orang lain.

“Oh, aku kira ngopy terus kamu tulis ulang. Wah keren aku saja nggak bisa nulis.” Dari jawaban temanku ini, rasa kesal ku pun menghilang.

Apa yang langsung ada dalam pikiran anda? Kalau saya, dari ketidaktahuan dan kekaguman yang berlebihan temanku tersebut langsung terbesit ternyata budaya menulis di Indonesia masih sangat rendah. Jangankan budaya menulis, budaya membaca saja masih dibilang rendah.

Coba bandingkan banyakkan mana pengunjung di bioskop dengan toko buku? Ketika ada film baru bagus yang keluar orang-orang berbondong-bondong ingin segera menonton, antrian di bioskop pun mengular. Sebaliknya jika ada buku baru bagus terbit hanya segelintir orang saja yang antusias datang ke toko buku.

Di lingkungan saya tinggal, anak-anak sehabis pulang sekolah kebanyakan mnghabiskan waktunya untuk bermain. Mereka asyik bermain bola di lapangan, bermain sepeda, dan kebanyakan menghabiskan waktunya di depan TV sementara sebagian lainnya membantu orang tua di rumah.

Waktu terasa hanya berputar dari sekolah, bermain, nonton tv, tidur dan sekolah lagi. Melihat kondisi tersebut dan dialog dengan teman saya tadi, terbersit keinginan saya untuk mengajarkan kepada anak-anak disekitar lingkungan saya sesuatu yang baru. Sesuatu yang tidak mereka dapatkan di sekolah dan sesuatu yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka.

Saya ingin mendirikan perpustakaan gratis dan kelas menulis. Pendapatan warga yang pas-pasan membuat mereka harus berpikir ribuan kali untuk membeli buku non buku pelajaran di sekolah. Padahal dengan membaca banyak buku, pengetahuan kita akan lebih luas. Apalagi jika budaya membaca ditanamkan sejak kecil.

Tak kalah pentingnya juga adalah budaya menulis. Akan percuma jika kita membaca dan mendapatkan pengetahun tersebut hanya untuk diri kita sendiri. Menulis adalah sarana bagi kita untuk menyebarkan pengetahuan yang kita miliki ke orang lain dan dengan menulis pengetahuan tersebut tidak akan hilang bahkan akan semakin berkembang.

Mungkin hal ini tidak mudah, namun saya akan berusaha mewujudkan keinginan saya ini. Saya mulai mengumpulkan buku-buku yang saya beli. Saya bersyukur dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang gemar membaca. Ibu saya yang seorang penulis, kakak yang doyan membaca dan adik yang juga sudah mulai menulis membuat buku-buku di rumah menjejali rak buku, bahkan rak buku sudah tidak muat lagi.

Saya tidak hanya ingin menyimpan buku tersebut. Tapi saya juga ingin meminjamkannya kepada orang-orang disekitar saya. Saya ingin membuat program “Pinjam buku bayar dengan tulisan”. Beberapa tempat penyewaan buku menyewakan buku dengan imbalan uang, tapi saya hanya butuh imbalan tulisan. Jadi, barang siapa yang meminjam buku saya, ketika dia mengembalikan dia harus setor tulisan kepada saya. Tulisannya terserah bisa menulis rangkuman mengenai buku yang dipinjamnya atau bisa juga menulis puisi, cerpen, opinidan tulisan bebas lainnya.

Jika mereka kesulitan dalam menulis, tangan saya terbuka lebar untuk membantu mereka. Sesekali saya juga akan mengumpulkan mereka untuk sharing dan berbagi pengalaman menulis dalam kelas menulis. Sebagai penulis pemula saya menyadari kapasitas saya yang masih sangat jauh, jadi kelas ini hanya untuk sharing pengalaman menulis dan jika ada masalah kita akan cari jalan keluar bersama-sama, bukan maksud saya untuk menggurui mereka. Untuk menambah semangat mereka sesekali saya akan membuat lomba menulis antar anggota perpustakaan dan kelas menulis saya dengan hadiah yang menarik.

Tidakmudah melakukan hal ini. Minat yang masih rendah membutuhkan stimulus-stimulus yang menarik agar mereka mau mengunjungi perpustakaan dan kelas menulis saya. Mungkin saya akan mencoba dengan membuat acara menonton film bersama di rumah saya, tentunya film yang mengedukasi seperti Laskar Pelangi, setelah menonton film saya ajak meraka untuk mengunjungi perpustakaan saya. Selain itu saya juga perlu mengatur waktu disela kesibukan saya sebagai karyawan swasta. Namun, dengan semangat, konsistensi dan kerja keras insyaAllah harapan saya ini akan segera terwujud. Dan saya tidak perlu khawatir karena ada Kratingdaeng yang dapat memulihkan stamina saya jika saya drop.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun