Mohon tunggu...
Johandi Sinaga
Johandi Sinaga Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Hidup hanya sekali lakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Sosial Media (Pososmed)

23 Agustus 2014   09:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:47 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

salah satu unsur yang tidak dapat dilepaskan dalam suatu struktur pemerintahan pada umumnya adalah unsur politik, Politik yang kita kenal sebagai kekuasaan meskipun dalam pengertiannya abstrak menurut saya dalam khalayak umum atau publik karena mungkin saja warga masyarakat belum tahu apa itu sebenarnya politik, bagaimana itu politik dan untuk apa itu politik?. Politik pada dewasa ini mengalami berbagai macam perubahan dari segi pergerakannya tetapi pada dasar sistemnya sama saja untuk mencapai sebuah tujuan bersama kelompok politikan. salah satu contoh yang menurut saya adalah suatu perubahan pergerakan politik di indonesia yaitu mengenai pilpres yang baru saja dilaksakan, jika kita mengikuti awal berjalannya pilpres mungkin kita akan sedikit mengetahui adanya perubahan pergerakan politik yang terjadi dari tahun yang sebelumnya. jika  tahun sebelumnya pilpres hanya terlihat seperti tahun yang sebelumnya meskipun selalu ada perubahan tetapi berbeda dengan pelaksaan pilpres yang baru-baru ini selesai dilaksanakan, pelaksaan pilpres yang dilaksakan pada 9 juli terlihat adanya suatu perbedaan yang sedikit mencolok, terlihat dari sisi Sosmed(Sosial media), simpatisan, relawan dsb. jika dilihat dari sosmed karena saya lebih melihat perubahan pergerakan politik kepada sosial medianya, menurut yang saya lihat dari berbagai sosial media yang saya gunakan terlihat adanya suatu saya mengatakannya sebagai respon yang berlebihan karena banyak para pendukung calon X terlihat sangat antusias dalam artian mulai dari komentar sampai dengan gambar untuk penndukung calon X terlihat di sosmed yang dia gunakan secara berlehbihan, dan sangat banyak komentar mengenai calon X yang beginilah, calon Y yang begonolah dan itu berlansung lama dalam artian topik pembahasan dalam sosial media yang sangat long  trending topic(paling banyak dibicarakan dan berlangsung lama) masyarakat indonesia. padahal belum tentu mungkin dia tahu siapa yang dipilihnya mungkin saja dia hanya mengikuti orang lain karena temannya bilang calon ini begini dan calon itu begono atau mungkin juga karena ada orang  yang menjanjikan suatu hal positif serta menguntungkan baginya, dia akan terlihat sangat berlebihan menurut saya dalam menyatakan komentarnya terhadap pilpres dan juga berbagai alasan lainnya. antusiasme yang ditunjukkan dalam sosial media yang terjadi semasa pra pilpres sampai dengan pilpres bahkan sampai dengan sesudah pilpres merupakan suatu bukti nyata yang dapat saya cermati bahwa adanya suatu sedikit perubahan dalam pergerakan politik, yaitu para politikan menganggap bahwa sosmed sekarang merupakan senjata yang ampuh untuk berpolitik, karena pada zaman sekarang sosmed sudah menjadi makanan pokok  kedua  bagi manusia menurut saya. jadi ketika adanya suatu kepentingan elit politik maka kepentingan elit politik itu diracik dengan bumbu- bumbu yang sangat sedap di dalam sosmed dan menjadi sajian yang disajikan secara lezat serta dihidangkan secara lux, maka bagi masyarakat yang tidak mengerti terhadap sajian yang lezat itu akan memakannya bulat bulat tanpa mengetahui apa yang dimakannya, dan dia mungkin akan sakit perut dan kelaparan, karena setelah makan sajian itu ada yang tidak sesuai  dengannya dan juga karena makan sajian lux akan sedikit mahal, hahaha. dan bagi orang yang mengerti tentang makanan yang disajikan secara lux tadi mungkin akan bertanya tentang resep dari makanan tersebut dan bagaimana cara memasaknya, suhunya bagaimana dan berbagai hal lainnya, jika dia mengerti dia akan berfikir untuk berbuat sesuatu dengan datang makan lagi atau tidak datang lagi karena terlalu mahal. hahaha. saya tidak akan menjelaskan mengenai tentang pengibaratan kepentingan elit politik pada  sajian makanan yang disajikan dalam sosmed karena menurut saya, jika anda membacanya, anda akan membuat tafsiran sendiri, karena saya juga mempunyai tafsiran juga, mungkin akan sedikit berbeda tetapi pada dasarnya sama.  jika dulu sosmed digunakan sebagai alat komunikasi universal yang berfungsi sebagai penyebaran informasi yang akurat dan terpercaya. sekarang pandangan saya melihat sosmed lebih mengarah kepada politik yang mementingkan sekelompok politikan(pendapat saya). bukan lagi sebagai penyebar informasi, meskipun tidak terlihat secara kasat mata. tapi kasat mata saya melihat demikian.   ada umpasa dalam bahasa batak toba(peribahasa dalam bahasa indonesia)  yang mempunyai pengertian bahwa jika anda pintar anda mampu berkuasa dan jika anda bodoh anda akan dijual. seperti ini kata-katanya  Na umbisuk na umpuna hata, Na oto tu panggdisan (orang yang pintar yang berkuasa dan orang yang bodoh akan dijual)

jangan mau bodoh.

johan smile :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun