Mohon tunggu...
Peter Garlans Sina
Peter Garlans Sina Mohon Tunggu... lainnya -

Senang menulis dan meneliti

Selanjutnya

Tutup

Money

Organization Citizen Behavior (OCB), Apakah Benar?

16 November 2013   19:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:05 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki pekerja yang benar-benar bahagia merupakan sesuatu yang benar. Mengapa? Karena behagia berbeda dengan puas. Dalam arti pekerja yang bahagia akan memberikan suatu usaha berkinerja bagus lebih dari yang distandarkan sedangkan pekerja yang merasa puas belum tentu memberikan usaha melebihi kinerja yang distandarkan. Dalam jargon pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) biasanya disebut sebagai organization citizen behavior (OCB).

Memang memiliki pekerja yang sadar untuk berkontribusi melebihi standart sangatlah bagus tapi apakah memang demikian? Atau bisa juga diganti apakah benar bahwa pada kenyataannya seperti itu? Kalau kita menjawab bisa maka pertanyaan berikutnya adalah bagaimana untuk mewujudkannya? Beberapa pertanyaan krusial seperti itu menjadi pertimbangan dari para pemimpin-pemimpin perusahaan dan juga pemimpin-pemimpin suatu organisasi / institusi. Tapi bagaimana pun pertanyaan merupakan pertanyaan sehingga perlu direnungi dengan cermat.

Seperti bunyi pepatah bahwa tak masalah yang tak ada solusinya maka bagaimana pun mengaplikasikan OCB masih terbuka peluangnya. Kita bisa melihat bagaimana perushaaan Jepang dapat memiliki beberapa komitmen kerja pekerja yang sangat bagus. memang dalam hal ini terindikasi adanya peranan budaya tapi bagaimana pun aplikasi OCB masih terbuka untuk dilakukan. Belajarlah dari tokoh-tokoh Jepang seperti Konosuke Matsushita yang sangat brilian dan tepat sasaran.

Seperti salah satu nilainya adalah keteladanan dari sang pemimpin yang mana Konosuke Matsushita berpesan supaya “jangan cepat puas dengan pencapaian, terus melakukan inovasi, sabar dan berpikir panjang”. Beberapa nilai inilah yang ditanam dan diberikan keteladanan oleh Konosuke Matsushita sehingga dia menjadi salah satu tokoh manajemen Asia yang dikenal luas secara internasional.

Selain itu juga, dalam aplikasi OCB perlu melakukan adanya sinergis dari berbagai stakeholder sehingga dalam hal ini fokus dari suatu organisasi bukan saja pada hanya shareholder melainkan juga mencakup kesejahteraan pekerja, masyarakat dan lain-lainnya. Cakupan inilah yang memberikan nutrisi segar bagi keberlangsungan organisasi melainkan juga mampu mendongkrak daya saing. Singkat kat dapat menjadi organisasi zero to hero atau pun bisa juga menjadi zero to hero to great. Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun