[caption id="attachment_292473" align="aligncenter" width="375" caption="Biar bagaimanapun, makan minum sambil duduk lebih baik ketimbang sambil berdiri. gambar (http://kang-iil.blogspot.com)"][/caption]
"Langsung dimakan aja mas, ini kan prasmanan"
Kedua mata kami langsung saling berpandangan ketika mendengar perintah dari salah satu kerabat dari tuan rumah di acara resepsi pernikahan teman kami. Mungkin bapak tersebut merasa aneh melihat kami berdua berdiri dari tadi sambil membawa piring berisi nasi dan lauk pauk yang tidak berkurang sedikitpun. Sambil berdiri, tangan kiri membawa piring + lauk pauk lengkap, dan tangan kanan memegang gelas. Tidak ketinggalan kami sendiri juga merasa aneh karena di antara tamu undangan (mbesan), cuma piring kami yang masih utuh isinya. Anehnya lagi, kami berdiri tepat di pintu masuk mbesan, jadi orang yang keluar masuk pasti juga tidak lupa melihat kami berdua yang dari tadi memegang makanan yang tidak dimakan. Kamipun membalas mereka dengan senyum sambil menunduk lalu bilang "monggo.. ^_^" Dua orang yang aneh dan aneh, hahaha. Karena merasa "rikuh" dengan beberapa kerabat tuan rumah yang dari tadi terus menegur kami untuk segera makan, kamipun dengan sangat terpaksa makan dengan posisi berdiri. Karena waktu itu saya harus segera berangkat kerja agar tidak telat. Budaya timur Bukan pertama kali ini saja ketika resepsi pernikahan, saya harus makan sambil berdiri. Bukan karena ingin, tapi lebih ke terpaksa, karena merasa rikuh dengan tamu lain, lebih-lebih kepada tuan rumah. Saya tidak segera memakan makanan yang saya ambil karena sebenarnya saya menunggu orang lain meninggalkan tempat duduknya. Karena gimana gitu kalau makan dengan posisi berdiri. Waktu kecil, ketika saya makan sambil berdiri, orang tua selalu menegur dengan memberikan pertanyaan khasnya:
hayo, apa yang makan sambil berdiri? ^_^
sambil mringis saya jawab : "hehehe,, kuda"
karena tidak mau disamakan dengan kuda, langsung seketika itu saya duduk. Apa yang saya sampaikan oleh orang tua saya, juga saya praktekkan kepada teman-teman di kantor, di kampus, atau dimanapun ketika mereka makan sambil berdiri. Responnya, ya ada yang langsung mencari tempat duduk, juga tidak sedikit yang cuek. Entah dari sudut pandang agama atau budaya, makan sambil berdiri (termasuk minum) juga tidak baik. Tidak baik dari segi moral, lebih-lebih juga dari sisi kesehatan
"Dilansir dari Shvoong, Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani, menjelaskan bahwa makan dan minum sambil duduk itu lebih sopan, aman dan menyehatkan bagi pencernaan. "Karena apa yang diminum atau dimakan seseorang sambil berdiri, menyebabkan makanan atau minuman itu langsung jatuh ke usus. Bila terjadi berulang kali, bisa menyebabkan disfungsi pencernaan." (http://www.vemale.com/)
Saya menegur, agar orang tersebut tidak makan+minum sambil berdiri dan saya berharap hal itu bisa menjadi kebiasaan baginya, maksudnya agar makan minum dengan posisi duduk. Saat saya ditegur orang tua sewaktu saya kecil, beliau cenderung menggunakan norma agama dan budaya sebagai alasan agar saya tidak melanggar nasehat beliau. Sebagai orang timur (jawa), makan minum sambil berdiri dianggap kurang ajar, ora ngajeni, saru alias salah tur kliru. Tapi hal itu semakin jarang saya saksikan ketika makan prasmanan di acara resepsi pernikahan. Terpaksa Ketika saya amati, hal itu terjadi lantaran tuan rumah juga kurang memberikan fasilitas tempat duduk. Mengingat saat ada tamu mbesan (tempat tinggal saya dekat dengan kota tapi tidak 100% kota lho ya :D), tamu mbesan sampai 1 truck, bahkan ada yang bisa lebih dari satu truck, belum yang bawa sepeda motor sendiri, mobil pribadi sendiri dan keluarganya. Wah pokoknya kalau pas besan pasti mbludyak, inilah yang membuat tamu tidak kebagian kursi, padahal waktu mbesan dibatasi, terpaksa makan sambil berdiri. Namun jika tidak sangat sangat dan sangat terpaksa, saya mencari tempat duduk dulu, kalau tempat duduk sudah ada, baru saya ambil makan dan pasti lebih terasa nikmat makan sambil duduk (plus nonton organ tunggal/ dangdutan). Pulang belakangan tidak masalah, yang penting puas. Tentu saja sekarang saya tidak akan menyamakan orang yang makan sambil berdiri sama dengan kuda, hehehehe. Itu hanya cara orang tua saya agar anaknya tidak makan minum seperti kuda. Dengan melihat berbagai kondisi, jika ada kesempatan bisa makan minum dengan posisi duduk, lebih baik diambil kesempatan tersebut. Lebih sopan, tidak saru plus lebih sehat, insyallah. Tapi kalau tidak memungkinkan, ya gimana lagi, wong kadang lapar bisa mengalahkan segalanya, hehehe.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI