Sudah 1 Oktober, sudah waktunya Indonesia memperingati “Hari Kesaktian Pancasila”. Tapi ada masalah yang mengganjal: masih saktikah Pancasila? aku akan menjawab ‘tidak’, dan inilah alasannya:
1.Pudarnya nilai-nilai Pancasila, tergantikan oleh nilai-nilai dari luar negeri. Nilai-nilai dari luar negeri yang dimaksud tidak selalu melulu dari Barat, melainkan termasuk juga dari Timur, semisal Korea (Contoh: K-POP)
2.Menguatnya sentimen keagamaan & kesukuan, yang bertentangan dengan persatuan yang dibawa Pancasila.
3.Memori buruk masa lalu, saat Pancasila dikorbankan demi kekuasaan rezim otoriter Suharto.
4.Sifat Pancasila yang sangat mengemban moralisme, yang tidak sejalan dengan kehidupan modern masa kini.
5.Penuhanan Pancasila di masa lalu, yang justru menyakiti sifat Pancasila yang mengakui adanya tuhan di luar dirinya.
6.Pelaksanaan P4 yang lebih mengedepankan pada penghafalan pengetahuan dibandingkan penerapan substansi di masyarakat, sehingga Pancasila dianggap sebagai sebuah pelajaran yang harus dihafal, bukan dipahami apalagi dilaksanakan.
7.Tidak bolehnya penafsiran alternatif selain versi penguasa pada Pancasila, yang kemudian penafsiran mutlak itu menjadi butir-butir P4.
Itu perkataanku. Kalau ada yang mau protes atau menambahkan, silakan berkomentar di bawah.