Mohon tunggu...
Raka Radityo
Raka Radityo Mohon Tunggu... Lainnya - Profil Kompasiana Raka Radityo

Sarjana hukum.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bela Negara - Wawasan Kebangsaan, Analisis Isu Kontemporer, dan Kesiapsiagaan Bela Negara

2 Juli 2024   08:07 Diperbarui: 2 Juli 2024   08:07 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk dapat melakukan upaya bela negara yang baik, diperlukan kemampuan awal yang mumpuni yang ditunjukkan dengan kesiapsiagaan diri. Kesiapsiagaan diri dalam bela negara dicerminkan dalam dua aspek, yakni aspek fisik yang meliputi kesehatan jasmani dan rohani/mental serta aspek nonfisik yang meliputi cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.

Kesehatan jasmani dapat dijaga dengan asupan makanan bergizi, olahraga cukup, menjaga kesehatan lingkungan, serta beristirahat secara memadai. Namun, penjagaan kesehatan jasmani ini juga memiliki tantangan dan permasalahan tersendiri, seperti gaya hidup sedenter (berdiam diri/kurang bergerak dalam waktu lama), kesibukan di pekerjaan yang mengurangi potensi waktu olahraga, hingga kondisi bawaan yang mungkin saja membatasi intensitas aktivitas fisik yang dapat dilakukan. Untuk itu, perlu upaya seperti berkonsultasi rutin dengan tenaga profesional untuk mendapat gambaran mengenai pola makan dan pola kegiatan yang ideal untuk masing-masing individu.

Aspek berikutnya yang patut diperhatikan adalah kesehatan mental. Kesehatan mental erat kaitannya dengan pola pikir manusia, mengingat mental manusia dibentuk dari kondisi otak yang baik dan prima. Kerap kali, berbagai kejadian dalam hidup dapat merusak kondisi otak yang berujung pada gangguan mental sehingga selain cara-cara umum mengelola stres seperti meditasi, manifestasi spritualitas, ritual, dan emosi positif, mungkin pula diperlukan intervensi dari tenaga profesional seperti psikolog dan psikiater. 

Untuk dapat membentuk kesehatan mental yang mumpuni sebagai upaya menuju kesiapsiagaan bela negara, diperlukan kesadaran yang tinggi untuk mengenal diri dan kapan harus bertindak untuk memperbaiki segala kondisi yang mungkin dapat mengurangi kesiapsiagaan bela negara.

Kemudian, ada pula perihal mengenai etika dan etiket. Mengenai etika, seorang aparatur harus dapat menjadikan dirinya sebagai model panutan tentang kebaikan dan moralitas pemerintahan terutama yang berkenaan dengan pelayanan kepada publik, yang berkenaan dengan menjaga kewibawaan dan citra pemerintahan melalui kinerja dan perilaku sehari hari dengan menghindarkan diri dari perbuatan yang tercela yang dapat merugikan masyarakat dan negara, sementara etiket merujuk pada bentuk aturan tata krama, sopan santun, dan tata cara pergaulan dalam berhubungan sesama manusia dengan cara yang baik, patut, dan pantas sehingga dapat diterima dan menimbulkan komunikasi, hubungan baik, dan saling memahami antara satu dengan yang lain. 

Kedua hal ini penting untuk menunjang kesiapsiagaan bela negara seorang ASN di manapun berada. Lebih jauh, kedua hal ini berkaitan pula dengan moral dan kearifan lokal, yang dapat dimaknai sebagai identitas atau kepribadian budaya suatu bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri yang perlu dijaga demi memantapkan kesiapsiagaan bela negara seorang ASN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun