Berserak semua kata, tak mampu kupilihkan kata yang tepat. Detik yang terlewatkan tanpa kehadiranmu terasa asing. Entah sejak kapan kamu menjadi pengisi di tiap menit yang berlalu. Entah sejak kapan asosiasi waktuku padamu.
Kewarasan semakin menipis. Disfungsi cerebrum mengacaukan olahan kata. Disfungsi cerebelum mengganggu keseimbangan tubuhku. Seolah lepas penyangga tubuh tiap kali wajahmu tertangkap lensa mata.
Adrenalin mendekati ambang maksimal. Besar ingin berontak atas keadaan. Karena ini bukan inginku. Ini inginmu.
Kau terbang tinggikan aku hingga tak mampu lagi kulihat daratan.
Atas inginmu pula kau jatuhkan aku tanpa kurasakan sakit namun seketika lebur. Karenanya tak mampu kau ucap sepatah katapun.
Kutitipkan pada waktu untuk dipersembahkan ke hadapan egomu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H